Showing posts with label analisis puisi berdasarkan strata norma. Show all posts
Showing posts with label analisis puisi berdasarkan strata norma. Show all posts

Sunday, August 2, 2015

ANALISIS PUISI STRATA NORMA MENURUT ROMAN INGARDEN DALAM PUISI WS.RENDRA


ANALISIS PUISI BERDASARKAN STRATA NORMA

ANALISIS PUISI STRATA NORMA MENURUT ROMAN INGARDEN DALAM PUISI WS.RENDRA
Puisi Doa Orang Lapar
Karya: WS. Rendra
Kelaparan adalah burung gagak         
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam

Allah ! (a)
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak   
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan       
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin

Kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan     

Seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu              
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran          

Allah !
kelaparan adalah tangan-tangan hitam           
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin

Allah !
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca        

Allah !
betapa indahnya sepiring nasi panas              
semangkuk sop dan segelas kopi hitam

Allah !
kelaparan adalah burung gagak          
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu

WS Rendra (1995 )     
Dari Kumpulan Puisi “Sajak – Sajak Sepatu Tua” ( Pustaka Jaya – 1995 )
1.      Lapis suara (sound stratum)
a.       Pola persajakan: terdapat pada bait pertama : /abab/ abbc/
b.      Asonansi (perulangan bunyi vokal dalam deretan kata) :
Asonansi a:  - Bait pertama, baris ke 1,  Kelaparan adalah burung gagak               
-          Bait kedua, baris ke 3, dan kelaparan adalah burung gagak           
-          Bait kedua, baris ke 5,  kelaparan adalah pemberontakan               
-          Bait ketiga, baris ke 1,  Kelaparan adalah batu-batu karang
-          Bait ketiga, baris ke 4, adalah pengkhianatan kehormatan
-          Bait keempat, baris ke 6, kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran
-          Bait kelima, baris ke 2, kelaparan adalah tangan-tangan hitam   
-          Bait keenam baris ke 9, dan pecahan-pecahan gelas kaca           
-          Bait delapan, baris ke 2, kelaparan adalah burung gagak
Asonansi a dan e: - bait kelima, baris ke 1, Seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
                   Asonansi a dan i: - bait ketujuh, baris ke 2, betapa indahnya sepiring nasi panas
                   Asonansi a dan u: - bait kedua, baris ke 2, dari pisau-pisau pembunuhan          
c.       Aliterasi (pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan untuk mendapatkan kesedapan bunyi)       
Aliterasi n: bait ke tiga, baris ke 8, yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin

2.      Lapis arti (unit of meaning)
pada puisi di atas dapat dilihat sebagai berikut:
Kelaparan adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam
Maksudnya yaitu panyair mengatakan bahwa kelaparan di ibaratkan bagaikan burung gagak yang bersifat licik dan hitam.
Jutaan burung-burung gagak: banyaknya terjadi kelaparan
Bagai awan hitam:kumpulan hal-hal yang jelek ,kelam, dan suram
Pengulangan kata Allah dapat berarti tentang permohonan atau pengaduan penyair kepada tuhannya.
burung gagak menakutkan:gagak identik dengan hewan yang menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak:kelaparan disamakan dengan burung gagak
kelaparan adalah pemberontakan:kelaparan membuat orang memberontak
adalah penggerak gaib:dengan tidak sengaja
dari pisau-pisau pembunuhan:mampu membunuh dengan benda-benda tajam sesama manusia karena kelaparan yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin
Kelaparan adalah batu-batu karang
            di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan
batu karang identik dengan makhluk yang menipu.Secara diam dia dapat melumpuhkan mangsanya,begitu juga dengan orang miskin yang kelaparan dengan diamnya mereka mampu membunuh sesamanya agar mendapat makanan.
            Seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran
Maksudnya penyair menggambarkan penyesalan seorang pemuda yang telah terayu dengan iblis untuk melakukan kejahatan karena kelaparannya
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin
Maksudnya kelaparan membuat seseorang berbuat sesuatu yang keji dengan tangan mereka.
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam

Maksudnya penyair mengatakan bahwa kata-kata di atas adalah doa atau pengaduan kepada Allah dari orang miskin(kami)

kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu
Maksudnya kelaparan menjadikan seseorang mirip dengan burung gagak dengan sifat yang keji sehingga menjadi cobaan setiap insan untuk dekat kepada Allah.
3.      Lapis yang berupa latar, pelaku, objek-objek yang dikemukakan, dan dunia pengarang yang berupa cerita atau lukisan.
a.       lapis Latar
tempat       : di bawah wajah laut, sorgaMu, di tanah
waktu        : tidak ada
Suasana     : sedih, prihatin.
b.      Pelaku/tokoh : kami (orang miskin), burung gagak
c.       Objek-objek yang dikemukakan pada puisi di atas adalah kelaparan, burung gagak, orang-orang miskin, dan Allah.
d.      Dunia pengarang, Pengarang/penyair menyampaikan bahwa kelaparan yang terjadi pada orang miskin dapat menjadikan seseorang lupa diri dan bersikap sama dengan hewan sehingga melanggar norma-norma agama seperti membunuh agar dapat mengisi kelaparannya.
4.      Lapis dunia
Pada puisi di atas penyair menyampaikan kelaparan adalah suatu hal yang menakutkan. Kelaparan yang terjadi pada orang miskin dapat membuat mereka menjadi sama dengan binatang gagak yang identik dengan binatang yang jahat, jika ia merasa lapar maka dia akan makan semua yang ada, baik teman maupun lawan. Kelaparan juga disamakan dengan batu-batu karang yang mempunyai sifat memakan mangsanya secara diam-diam. Kelaparan membuat manusia terbujuk akan rayuan iblis untuk melakukan hal-hal yang sama dengan binatang tersebut. Kelaparan membuat orang membunuh secara tidak sadar dengan sesamanya sehingga mereka tidak lulus dari ujian Allah.
5.      Lapis metafisis
Kelaparan adalah cobaan yang berupa nafsu, dapat membuat seseorang menjadi hilang kendali dari kesadarannya dan menjadikan si miskin seperti hewan sehingga menyebabkan seseorang jauh dari Allah dan terhalang masuk sorgaNya. Diperkuat dengan bait terakhir:
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu