ANALISIS PUISI BERDASARKAN STRATA NORMA
ANALISIS PUISI
STRATA NORMA MENURUT ROMAN INGARDEN DALAM PUISI WS.RENDRA
Puisi Doa Orang Lapar
Karya:
WS. Rendra
Kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam
Allah ! (a)
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin
Kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan
Seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran
Allah !
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin
Allah !
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca
Allah !
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam
Allah !
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu
WS Rendra (1995 )
Dari Kumpulan
Puisi “Sajak – Sajak Sepatu Tua” ( Pustaka Jaya – 1995 )
1. Lapis
suara (sound stratum)
a. Pola
persajakan: terdapat pada bait pertama : /abab/ abbc/
b. Asonansi
(perulangan bunyi vokal dalam deretan kata) :
Asonansi a: - Bait pertama, baris ke 1, Kelaparan adalah
burung gagak
-
Bait kedua, baris ke 3,
dan kelaparan adalah burung gagak
-
Bait kedua, baris ke
5, kelaparan adalah
pemberontakan
-
Bait ketiga, baris ke
1, Kelaparan adalah
batu-batu karang
-
Bait ketiga, baris ke
4, adalah pengkhianatan kehormatan
-
Bait keempat, baris ke
6, kelaparan adalah iblis yang
menawarkan kediktatoran
-
Bait kelima, baris ke
2, kelaparan adalah tangan-tangan
hitam
-
Bait keenam baris ke 9,
dan pecahan-pecahan gelas kaca
-
Bait delapan, baris ke
2, kelaparan adalah burung gagak
Asonansi
a dan e: - bait kelima, baris ke 1, Seorang pemuda
yang gagah akan menangis tersedu
Asonansi a dan i: - bait ketujuh,
baris ke 2, betapa indahnya sepiring
nasi panas
Asonansi a dan u: - bait
kedua, baris ke 2, dari pisau-pisau pembunuhan
c.
Aliterasi (pengulangan
bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan untuk mendapatkan kesedapan bunyi)
Aliterasi n: bait ke
tiga, baris ke 8, yang diayunkan oleh tangan-tangan
orang miskin
2. Lapis
arti (unit of meaning)
pada
puisi di atas dapat dilihat sebagai berikut:
Kelaparan
adalah burung gagak
yang
licik dan hitam
jutaan
burung-burung gagak
bagai
awan yang hitam
Maksudnya yaitu panyair mengatakan
bahwa kelaparan di ibaratkan bagaikan burung gagak yang bersifat licik dan
hitam.
Jutaan burung-burung gagak: banyaknya terjadi
kelaparan
Bagai awan hitam:kumpulan hal-hal yang jelek ,kelam,
dan suram
Pengulangan kata Allah dapat berarti tentang
permohonan atau pengaduan penyair kepada tuhannya.
burung gagak menakutkan:gagak identik dengan hewan
yang menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak:kelaparan
disamakan dengan burung gagak
kelaparan adalah pemberontakan:kelaparan membuat
orang memberontak
adalah penggerak gaib:dengan tidak sengaja
dari pisau-pisau pembunuhan:mampu membunuh dengan
benda-benda tajam sesama manusia karena kelaparan yang diayunkan oleh
tangan-tangan orang miskin
Kelaparan adalah batu-batu karang
di
bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan
batu karang identik dengan makhluk yang
menipu.Secara diam dia dapat melumpuhkan mangsanya,begitu juga dengan orang
miskin yang kelaparan dengan diamnya mereka mampu membunuh sesamanya agar
mendapat makanan.
Seorang
pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran
Maksudnya penyair menggambarkan
penyesalan seorang pemuda yang telah terayu dengan iblis untuk melakukan
kejahatan karena kelaparannya
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin
Maksudnya kelaparan membuat
seseorang berbuat sesuatu yang keji dengan tangan mereka.
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam
Maksudnya penyair mengatakan bahwa
kata-kata di atas adalah doa atau pengaduan kepada Allah dari orang
miskin(kami)
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu
Maksudnya kelaparan menjadikan
seseorang mirip dengan burung gagak dengan sifat yang keji sehingga menjadi
cobaan setiap insan untuk dekat kepada Allah.
3. Lapis
yang berupa latar, pelaku, objek-objek yang dikemukakan, dan dunia pengarang
yang berupa cerita atau lukisan.
a. lapis
Latar
tempat : di bawah wajah laut, sorgaMu, di tanah
waktu : tidak ada
Suasana : sedih, prihatin.
b. Pelaku/tokoh
: kami (orang miskin), burung gagak
c. Objek-objek
yang dikemukakan pada puisi di atas adalah kelaparan, burung gagak, orang-orang
miskin, dan Allah.
d. Dunia
pengarang, Pengarang/penyair menyampaikan bahwa kelaparan yang terjadi pada
orang miskin dapat menjadikan seseorang lupa diri dan bersikap sama dengan
hewan sehingga melanggar norma-norma agama seperti membunuh agar dapat mengisi
kelaparannya.
4. Lapis
dunia
Pada puisi di atas penyair menyampaikan
kelaparan adalah suatu hal yang menakutkan. Kelaparan yang terjadi pada orang
miskin dapat membuat mereka menjadi sama dengan binatang gagak yang identik
dengan binatang yang jahat, jika ia merasa lapar maka dia akan makan semua yang
ada, baik teman maupun lawan. Kelaparan juga disamakan dengan batu-batu karang
yang mempunyai sifat memakan mangsanya secara diam-diam. Kelaparan membuat
manusia terbujuk akan rayuan iblis untuk melakukan hal-hal yang sama dengan
binatang tersebut. Kelaparan membuat orang membunuh secara tidak sadar dengan
sesamanya sehingga mereka tidak lulus dari ujian Allah.
5. Lapis
metafisis
Kelaparan adalah cobaan yang berupa
nafsu, dapat membuat seseorang menjadi hilang kendali dari kesadarannya dan
menjadikan si miskin seperti hewan sehingga menyebabkan seseorang jauh dari
Allah dan terhalang masuk sorgaNya. Diperkuat dengan bait terakhir:
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu