Sunday, November 27, 2016

SEKOLAH ALAM GARUT BERKUNJUNG KE DESA WISATA




Rabu, 9 November 2016, Sekolah Alam Garut mengadakan kunjungan ke Desa Wisata tepatnya di Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Menurut informasi Desa Wisata merupakan desa wisata pertama di Kabupaten Garut yang memproklamirkan diri untuk dijadikan sebagai daerah tujuan wisata. Banyak pengunjung dari luar Garut yang penasaran dengan pemandangan alam, budaya serta keragaman hayati.
Desa wisata menyediakan wahana untuk dijadikan sebagai tempat bermain atau outbond seperti Playing fox, ngagogo, serta pemandangan indah dengan suasana pedesaan yang masih asli. Selain itu disedikan juga fasilitas penginapan berupa pondok wisata di atas kolam (home stay) Saung Wisata Ciburial, kolam terapi ikan, galeri seni, kolam untuk wisata air dan rakit. Oleh karena itu Sekolah Alam Garut dengan basis pendidian alam dan budaya, sangat cocok mengadakan pembelajaran sambil bermain di Desa Wisata dengan harapan agar siswa lebih dini mengenal lingkungan secara nyata.
Tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan kepada siswa agar dapat beradaptasi dengan alam dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini dimaksudkan bahwa pembelajaran tidak semestinya berada di dalam kelas, namun dapat dijadkan sebagai wahana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. 
Untuk mengawali kegiatan ini seluruh siswa dikumpulkan terlebih dahulu di sekolah sambil menunggu pemberangkatan. Kira-kira sekitar pukul 07.30. mulai naik mobil menuju desa wisata. Sesampainya di sana pukul 08.20 seluruh siswa mulai turun menuju lokasi dengan didampingi oleh para guru. Pandangan pertama tertuju pada keindahan alam yang masih asli dan belum terkontaminasi oleh polusi udara. Sejumlah keindahan alam terlihat sangat mempesona dengan hamparan sawan dan kebun sosin yang sedang dipanen oleh ibu-ibu petani. Dengan rasa penasaran anak-anak menghampiri mereka sambil bertanya seputar proses penanaman sosin yang didampingi oleh Pak Ande. 
Setelah itu anak-anak diarahkan menuju playing fox yang terbentang dari dekat kolam terapi ikan sampai ke kebun sosin. Ada yang penasaran, ada pula yang ketakutan. Terlihat ketika mereka sedang mengantri satu per satu naik ke playingfox yang dibantu oleh petugas. Tujuan utama dari permainan ini adalah untuk melatih keberanian dan percaya diri. Tidak hanya siswa, guru-guru pun bergiliran mencoba permainan ini dengan semangat.
Permainan selanjutnya adalah ngagogo. Menurut warga ngagogo adalah menangkap ikan dengan tangan kosong di kolam berlumpur. Pak Ande dan guru-guru ikut serta memandu siswa untuk turun langsung ke kolam. Mereka dibagi tim dan berlomba mengumpulkan ikan ke ember sebanyak-banyaknya. Siswa pun mulai menangkapnya satu per satu. Dari permainan ini terlihat keceriaan anak-anak yang tanpa sadar sebenarnya mereka sedang belajar bekerjasama, melatihan kejelian, kekompakan serta konsentrasi. Saking asyiknya, tanpa sadar waktu sudah menunjukan pukul 11.40 seluruh siswa pun diintruksikan untuk segera membersihkan diri, shalat dzuhur, makan dan bersiap-siap pulang dari desa wisata

Akhirnya setelah permainan itu selesai, diharapkan seluruh siswa dapat mengambil hikmah dan pelajaran secara langsung dari alam terbuka. Sebab pembelajaran tersebut dapat memberikan kesan positif untuk senantiasa menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Tidak hanya saat permainan itu berlangsung, tetapi pada saat mereka berada di lingkungannya masing-masing.





Thursday, November 24, 2016

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEJAK DINI DI SEKOLAH ALAM GARUT


Sekolah Alam Garut yang memiliki visi melahirkan pemimpin berakhlaqul karimah dengan pendidikan berbasis agama, alam, dan budaya mengadakan program berwirausaha dengan tujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini. Selain itu tujuan dari program ini adalah untuk mengetahui minat dan bakat dari masing-masing siswa agar setelah dewasa nanti sudah terbiasa mandiri dan mampu berfikir kritis sehingga dapat menciptakan peluang usaha di masyarakat. 
Program ini dinamakan “Market Day” atau “Hari Pasar” yang dilakukan setiap hari Selasa pada jam istirahat. Setiap siswa diberi kesempatanm untuk memasarkan produk yang dibawa dari rumahnya masing-masing. Produk tersebut berupa jajanan anak seperti cimol, bolu, jus, kerupuk, kue, kripik, basreng dan yang lainnya. Harga jajanan berkisar Rp. 500 sampai Rp. 3.000. Sekolah memfasilitasi kegiatan tersebut dengan menyediakan tempat di halaman sekolah. 
Guru-guru sengaja membiarkan mereka melakukan pemasaran dan transaksi dengan cara mereka sendiri agar terbiasa mandiri dan mampu berfikir kritis. Anak-anak memasarkan produknya dengan cara menawarkan kepada siswa yang lain dengan cara asongan. Tidak hanya kepada siswa, mereka juga menawarkan kepada guru-guru dengan cara bernegosiasi. Akhirnya guru-guru pun berhasil terbujuk dengan membeli jajanan yang ditawarkan. 
Seperti biasa setelah jam istirahat selesai, mereka menghitung hasil dagangannya. ”Rata-rata penghasilan dalam sekali pemasaran, mereka mendapatkan untung sekitar Rp. 10.000 sampai Rp. 28.000” tutur Nabil, sebagai siswa kelas tiga. Diantara sejumlah siswa nampaknya sudah terlihat bibit-bibit wirausaha yang sudah terbentuk melalui program ini seperti Calysta, Akyas, Fahmi, Gania, Galih, dan Nisa. Hal ini terlihat ketika mereka memilih produk, menawarkan produk dan cara mengajak konsumen untuk membeli dagangannya.
“Program ini sudah berlangsung dari akhir Agustus tahun 2016, dan akan dijadikan sebagai program rutin sekolah dengan harapan dapat melahirkan sosok pemimpin yang berjiwa wirausaha sejak dini sesuai dengan visi dari Sekolah Alam Garut”, ucap Sutini S.Paud. selaku Kepala sekolah. Mudah-mudahan program ini dapat memotivasi siswa untuk terus bersemangat dalam berwirausaha sejak dini.





Wednesday, November 9, 2016

Tingkatkan Prestasi Belajar dengan Cara Banyak Membaca

Sumber: flippedparenting.com
Anda sebagai siswa pasti ingin meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Sudah banyak tips dan cara untuk meraih prestasi belajar akademik yang anda ketahui.
Kunci utama agar anda memperoleh hasil belajar adalah banyak membaca. Kenapa begitu? Anda tak pernah mendengar seorang siswa berprestasi tapi malas atau kurang membaca. 
Yang anda tahu, siswa berprestasi memiliki kebiasaan atau gemar membaca. Minat baca siswa tersebut cukup tinggi.

Apakah hanya membaca buku pelajaran semata?
Yang dibaca tidak hanya buku buku sumber/materi pelajaran. Anda juga perlu memperdalam pengetahuan atau wawasan dengan membaca buku referensi, buku hiburan (fiksi dan non fiksi), majalah, jurnal, browsing di internet dan lain sebagainya.

Berapa jam kah anda membaca setiap hari?
Ini pertanyaan utama yang perlu anda lontarkan pada diri sendiri. Jika hasil perkiraan anda hanya 2 jam sehari, coba bandingkan dengan hasil belajar yang sudah anda peroleh.
Jika inin meningkatkan prestasi belajar lebih memuaskan, coba tingkatkan frekuensi waktu membaca. Manfaatkan waktu-waktu dianggap luang. Jam istirahat belajar di sekolah, segera kunjungi pustaka sekolah atau pustaka mini yang ada di kelas anda.
Di kantin, saat jam istirahat dan jajan, tak ada salahnya anda membaca buku kesukaan anda. Dicemooh sebagai ‘kutu buku’? Cuek saja. Memang kebanyakan sifat siswa seperti itu zaman sekarang ini. Oleh sebab itu terapkan peribahasa, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
Di rumah, mungkin lebih banyak kesempatan untuk membaca. Yang penting ada kemauan anda untuk meningkatkan jumlah jam membaca setiap hari.

Bagaimana bahan dan sumber baca anda?
Persoalannya, sejauhmana anda memiliki koleksi bahan dan sumber bacaan? Apakah anda memiliki koleksi bahan dan sumber bacaan dengan berbagai jenis seperti diutarakan di awal pembahasan ini?  
Sekarang dapat diambil benang merah bahwa, asal ada kemauan, dimana-mana dan kapan saja anda bisa membaca. Menambah pengetahuan dan wawasan dengan berbagai pengetahuan yang bermanfaat. 
Dengan cara ini anda akan dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolah.


11 Poin Pernyataan Panglima TNI Soal Ancaman Global

Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan ancaman global terhadap Indonesia yang akan terjadi di masa depan. Dia mengingatkan, masyarakat harus mewaspainya dari saat ini.
Gatot tak membantah, ada pihak-pihak luar yang ingin Indonesia tidak bersatu. Misalnya, sibuk berkonflik antarsesama bangsa sendiri.
Aksi demo pada 4 November lalu, menjadi salah satu kejadian yang diinginkan pihak luar. Dengan adanya aksi-aksi seperti itu, mereka bisa ikut memanfaatkannya.
Berikut pernyataan Gatot:
1.      Ada skenario pihak di luar pendemo pada 4 November, agar petugas keamanan marah dan bertindak di luar kepatutan.
2.      Peak oil theory. Produksi minyak mulai turun tahun 80-an, dan pada akhirnya menyebabkan krisis ekonomi. Indonesia yang kaya Sumber Daya Alam akan jadi rebutan dunia di masa depan.
3.      Presiden Soekarno pernah mengingatkan, suatu saat negara-negara di dunia akan iri atas kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.      Australia meningkatkan kekuatan marinir di dekat wilayah Indonesia, Selaru. Di sana, ada Pulau Masela dan Blok Masela.
5.      Konflik Laut China Selatan bisa berdampak bagi keamanan Indonesia.
6.      Negara-negara persemakmuran Inggris, Australia, Singapura, Malaysia, Selandia Baru, seperti juga meningkatkan kekuatan, dengan menggelar latihan militer bersama di sekitar wilayah Indonesia.
7.      Begitu maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Bosen mendengarkan laporan Badan Narkotika Nasional dan Kepolisian menangkap sekian kilo sabu setiap hari.
8.      Indonesia tempat yang paling enjoy untuk teroris, karena UU berbuat dulu baru bisa ditindak. Basis teroris nanti ada di Jolo, Filipina Selatan.
9.      Ingin masyarakat melihat benar-benar bahwa negara-negara asing akan mengganggu Indonesia terus. Kalau Indonesia maju, negara lain seperti Amerika, Inggris, Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, sampai China, akan khawatir.
10.  Aksi-aksi demonstrasi seperti 4 November akan dimanfaatkan. Muncul provokasi-provokasi untuk memicu kericuhan.
11.  Bersyukur, umat Muslim Indonesia menjadi benteng terakhir, Islam yang demokratis, Islam rahmatan lil alamin. (asp).


Monday, June 6, 2016

MODAL UTAMA MENULIS


Sumber: inicoretanku.wordpress.com
Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam  suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainnya (Suparno, 2008:3).
Menulis sendiri bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Banyak karya-karya tulis yang sering kita jumpai di sekitar kita seperti artikel, esai, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik dan cerita fiksi. Tulisan-tulisan tersebut menyajikan berbagai informasi secara runtut dan menarik kepada pembaca sesuai dengan perasaan yang ingin disampaikan penulis. Sayangnya, kegiatan menulis ini masih jarang dilakukan oleh kita karena berbagai alasan.
Banyak kendala yang dialami oleh seorang penulis, apalagi bagi penulis pemula. Kendala yang sering terjadi biasanya dalam merumuskan ide tulisan. Meskipun dalam pikiran kita sudah banyak permasalahan-permasalahan yang akan ditulis, tetapi ketika sudah disusun ke dalam tulisan seakan-akan menjadi serangkaian kalimat-kalimat yang kurang efektif bahkan setelah dibaca menjadi rancu.
Malas dan putus asa termasuk kebiasaan yang dapat mematahkan semangat menulis. Supaya terhindar dari kebiasaan buruk itu, maka kita perlu mengubah paradigma bahwa setiap orang dibekali potensi untuk menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Indri Mastuti dalam bukunya Ternyata Menulis itu Gampang, ia menyatakan bahwa ”setiap manusia yang dilahirkan memiliki kecerdasan linguistik atau Word Smart. Kecerdasan Linguistik atau Word Smart adalah kemampuan manusia untuk menggunakan kata-kata yang efektif”. Kata-kata itu akan menghasilkan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Jika kecerdasan ini dimanfaatkan dengan baik, kemudian dituangkan melalui tulisan maka akan membantu seseorang menjadi penulis yang sukses.  Masalahnya apakah kita akan mulai menulis atau tidak?
Untuk membantu memperoleh tulisan yang baik dan berkualitas, maka dibutuhkan modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Modal inilah yang akan mengantarkan penulis untuk senantiasa menambah bahan-bahan tulisannya. Diantaranya sebagai berikut:
1.        Ilmu Pengetahuan (Knowledge)
Modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penulis adalah ilmu pengetahuan. Semakin banyak imu yang dimiliki, maka semakin banyak pula pesan yang akan disampaikan kepada pembaca. Menurut teori yang ditulis dalam buku “Menulis di Media Massa” (Paryati Sudarman, 2008:12) Ilmu pengetahuan adalah segenap apa yang kita ketahui tentang sesuatu hal, sesuatu objek yang tersusun secara konsisten.
Berdasarkan hal tersebut setiap orang berarti telah memiliki pengetahuan tentang sesuatu hal yang tidak terbatas hanya dalam bidang tertentu saja, melainkan banyak cabang ilmu tergantung bidang apa yang ia tekuni. Hal ini menunjukan bahwa ada kesempatan untuk berbagai ilmu pengetahuan kepada orang lain melalui tulisan. Maka dengan menuliskan pesan atau informasi yang dianggap bermanfaat bagi pembaca itu akan menjadi sebuah amal kebaikan.
2.        Banyak Membaca
Membaca merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh penulis. Dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi serta wawasan yang akan dijadikan referensi dalam tulisannya. Banyak karya-karya hebat yang lahir dari para penulis yang berpengaruh bagi kehidupan banyak orang untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Bayangkan jika kita mampu menuliskan sebuah karya, kemudian itu dapat mempengaruhi terhadap ribuan orang untuk melakukan perubahan yang lebih baik, maka bukan hanya kepuasan materi yang kita dapatkan. Secara batiniah kita akan merasa senang karena dapat bermanfaat untuk orang lain. Ada 10 manfaat yang dapat kita ambil dari membaca seperti yang disampaikan dalam buku Laa Tahzan karya Al-Qarni diantaranya:
  • Membaca dapat menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
  • Ketika sibuk membaca seseorang akan terhalang masuk kebodohan.
  • Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
  • Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
  • Dengan membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
  • Membaca dapat meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
  • Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, kearifan orang bijaksana, dan pemahaman para sarjana.
  • Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
  • Membaca membantu seseorang untuk menyegarakan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktu agar tidak sia-sia.
Dengan banyak membaca orang dapat menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dari model kalimat. Lebih lanjut lagi ia dapat menerapkan konsep dan untuk memahami apa yang ditulis, diantara baris demi baris (memahami apa yang tersirat) .

3.        Pengalaman (exsperience)
Seorang penulis harus kaya akan pengalaman, karena pepatah mengatakan “pengalaman merupakan guru terbaik sepanjang sejarah kehidupan”. Pengalaman berharga akan tercatat sebagai momen penting dalam kehidupan yang tidak akan pernah terlupakan. Biasanya seseorang lebih mudah menuliskan sesuatu berdasarkan apa yang sudah dialaminya. Sebagai contoh seorang mahasiswa yang telah lulus menjadi sarjana di salah satu universitasnya, lalu ia tidak ingin melewatkan momen penting selama hidupnya berlalu begitu saja seperti air yang mengalir. Sehingga ia harus menuliskan ke dalam sebuah karya tulis baik berupa cerpen, novel maupun karya ilmiah. Dari beberapa tulisan tersebut jika kita mampu menyampaikannya dengan baik dan menarik, maka suatu saat karya itu akan tercatat menjadi tinta sejarah yang akan dibaca oleh ribuan orang. Dengan demikian pengalaman apa pun yang kita miliki jika kita mampu memanfaatkannya menjadi sebuah karya, maka akan menjadi modal dasar untuk meraih kesuksesan di bidang menulis.
4.        Kemauan yang tinggi terhadap menulis
Seseorang yang memiliki keinginan tinggi terhadap sesuatu, maka ia akan berusaha untuk mencapainya. Termasuk keinginan menjadi penulis. Kita sadari menulis itu pada awalnya memang sulit, karena dibutuhkan pemikiran yang dinamis, kreatif, unik, ilmiah serta  sesuai dengan minat pembaca. Dengan demikian penulis dituntut untuk banyak belajar dari berbagai hal termasuk dari tulisan-tulisan orang lain.
Menulis sendiri perlu dibarengi dengan kamauan dan semangat yang tinggi agar dapat menyelesaikan tulisannya dengan baik. Selalu membiasakan berpikir positif karena hal ini akan berpengaruh terhadap mood serta kualitas tulisan yang berbobot.
5.        Waktu yang cukup untuk menulis
Menulis membutuhkan waktu yang tidak instan karena ada proses yang harus ditempuh dalam mengumpulkan bahan tulisan. Sebelum melakukan kegiatan menulis, sebaiknya memperhatikan langkah-langkah dan perencanaan yang harus ditempuh agar informasi yang terdapat dalam tulisan sampai kepada pembaca. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh meliputi lima tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, tahap revisi, tahap penyuntingan, dan tahap publikasi.
Tahap prapenulisan merupakan tahap awal dalam kegiatan menulis yang meliputi pemilihan topik, pembatasan topik, pemilihan judul, tujuan penulisan, bahan penelitian, dan kerangka karangan. Tahap penulisan membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka yang disusun. Tahap Revisi yaitu tahap untuk memperbaiki, mengurangi, memperluas karangan apabila terdapat kesalahan baik mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, dan lain sebagainya. Tahap publikasi yaitu tahap untuk mempublikasikan tulisannya kepada khalayak umum.
6.        Ulet dan sabar
Keuletan merupakan usaha yang dilakukan secara konsisten dengan penuh kesabaran meskipun harus melewati berbagai tantangan dan rintangan yang menghadang, namun tetap semangat untuk menggali potensi diri dan menciptakan inovasi untuk terus berkarya dengan sungguh-sungguh. Tidak hanya itu keuletan harus dibarengi dengan kesabaran, sebab banyak penulis yang tidak bertahan lama dengan berbagai alasan dan proses yang harus dilaluinya. Maka untuk menghindari hal tersebut sikap ulet dan sabarlah yang akan menjadi modal penulis sukses dan berkelanjutan.
Dari ke enam pembahasan di atas sekiranya dapat dijadikan sebagai modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Saya yakin setiap orang dibekali potensi untuk menulis, namun apakah kita akan melakukannya atau malah membiarkannya. Jika  kita ingin menjadi seorang penulis, maka segera menulis dari sekarang juga. Terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri walaupun harus memulai dengan rintangan yang menghadang.  






Jangan lupa berkunjung ke Goresan Inspirasi 

Friday, April 22, 2016

MENGENAL POTENSI USAHA LOKAL PASIRKIAMIS


Pasirkiamis, Garut-Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi usaha lokal di bidang kerajinan perabotan dapur. Hasil wawancara saya dengan salah seorang pemilik usaha yang bernama Bapak Nedi memaparkan bahwa “usaha ini telah berjalan selama puluhan tahun secara turun temurun”. Jika melihat sejarah dari para nenek moyang, peralatan yang digunakan untuk melakukan usaha ini hanya memakai peralatan sederhana seperti; gunting, tatampel, tang, jarak, palu kecil untuk melubangi, jelur, miselet, serta alat bantu lainnya. Namun seiring berkembangnya zaman, sekarang sudah beralih dengan menggunakan mesin, karena dinilai lebih mudah, peraktis dan hasilnya lebih cepat.
Bahan pokok yang digunakan untuk membuat perabotan dapur yaitu alumunium yang dibeli langsung dari Bandung dan Jakarta. Dalam proses peleburannya, alumunium yang sudah dipotong-potong harus dipanaskan terlebih dahulu dengan menggunakan arang dan mesin penggiling, lalu dipukul-pukul menggunakan palu untuk dibentuk sesuai dengan pola yang diinginkan.
Proses pembentukan ini memerlukan waktu selama satu hari untuk satu sampai dua buah jika menggunakan alat manual, sementara jika memakai mesin akan menghasilkan lebih banyak dibanding dengan alat manual. Prabotan yang dihasilkan dari pembuatan tadi bermacam-macam seperti panci, katel, teko, kastrol, citel, seeng, mangkuk, loyang, piring, serok, dulang, sosodok dan banyak lagi. Untuk harga per kg berkisar Rp. 50.000 sampai Rp. 70.000, tergantung jenis perabotannya. Sementara dari bandar kepada pedagang menjual sekitar Rp. 70.000 sampai Rp. 90.000 per kg.
Setelah hasil produksi itu jadi, selanjutnya akan ditampung di rumah Bapak Nedi untuk dijual kembali kepada pembeli. Para pembeli pun berdatangan untuk memenuhi pesanan pasar atau konsumen yang dibutuhkan. Baramg tersebut dipasarkan ke berbagai daerah di Kabupaten Garut, Tasik, Bandung, bahkan sudah sampai ke daerah Sumatera.
Para penjual itu sendiri merupakan penduduk asli dari Pasirkiamis. Mereka memasarkan barangnya dengan cara menawarkan langsung ke konsumen baik secara kredit maupun kontan. Ada juga yang yang di tampung di salah satu pasar bagi yang sudah memiliki banyak relasi.  
Adapun Omset yang diperoleh dari usaha ini sekitar Rp.200.000 sampai dengan Rp. 1.000.000 setiap bulannya, itu pun sisa dari gaji karyawan dan belanja barang. Untuk gaji karayawan sebesar Rp. 50.000 per hari dan sudah termasuk dengan uang makan ujar Bapak Nedi.
Pasirkiamis kini telah menjadi sentral pembuatan perabotan dapur, karena mayoritas masyarakatnya rata-rata memiliki profesi yang sama. Mulai dari penyedia home industri, pedagang, serta bandar-bandar untuk menyuplai barang ke berbagai daerah. Bukan hanya itu barang-barang yang di hasilkan pun dinilai sangat tahan lama dan berkualitas dibanding produk dari pasar.
Dengan adanya usaha ini, secara ekonomis masyarakat sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sayangnya belum dimanfaatkan secara optimal karena terkendala oleh modal dan proses pemasaran yang belum tersistem. Jika ada investor yang berani menanamkan sahamnya untuk dijadikan sebagai perusahaan besar, maka diperkirakan Pasirkiamis akan menjadi daerah yang memiliki potensi usaha lokal di bidang kerajinan perabotan dapur.



Tuesday, January 19, 2016

Khusnul Khatimah



Kematian merupakan misteri yang tidak dapat diketahui oleh siapapun termasuk Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam Alquran bahwa setiap yang bernyawa pasti akan meninggal. Misteri kematian hanya menjadi milik Allah SWT. Tidak ada satu pun orang akan mengetahui seperti apa akhir perjalanan hidupnya di dunia. Apakah akan menjadi baik atau menjadi buruk.

Khusnul khatimah merupakan keadaan dimana umat muslim yang meninggal dalam kondisi yang baik. Contohnya ketika sedang melaksanakan sholat, membaca Alquran, berinfak, bersedekah, dan segala amalan baik lainnya. Selain itu muslim tersebut juga meninggal dalam kondisi membawa keimanan kepada Allah SWT. Tentu hal ini menjadi keinginan semua umat muslim di dunia ini.
Rasulullah bersabda “Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Allah akan memanfaatkannya. Kemudian para sahabat bertanya, bagaimana Allah akan memanfaatkannya? Rasulullah menjawab, Allah akan memberikannya taufik untuk beramal saleh sebelum dia meninggal.” (HR Imam Ahmad).

Ada beberapa faktor yang bisa mendatangkan khusnul khatimah, diantaranya yang pertama ketaatan dan ketakwaan pada Allah SWT, terutama menjauhi syirik. “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS an-Nisa [4]:48).
Kedua, berdoa agar Allah memberikan rahmat berupa khusnul khatimah, memanggil kita dalam kondisi beriman kepada-Nya.  Doa yang bisa dipanjatkan, antara lain, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh dan panggillah aku dalam keadaan khusnul khatimah.

Tugas kita sebagai manusia yang lemah dan tidak berdaya ini adalah berusaha bagaimana agar bisa mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan kita. Karena, sesungguhnya kesuksesan seorang hamba bukan ketika hidup, melainkan pada penghujung hidupnya dan karena Dialah pemilik hati sesungguhnya. “Sesungguhnya kalbu-kalbu keturunan anak Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Allah laksana satu hati, Allah membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr RA). Walohualam. .

PERAN PEMUDA DI TENGAH TANTANGAN ZAMAN

Pemuda identik dengan sosoknya yang dianggap sebagai agen perubahan atau agent of change. Tentu pemuda memiliki peran yang sentral dalam pembangunan. Pemuda dianggap sebagai penerus warisan kepemimpinan dan simbol harapan untuk perubahan di masa yang akan datang. Bung Karno pernah berkata, “berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan guncangkan dunia”. Betapa besar harapan pendahulu kita pada para pemuda.
Tengoklah pada masa kekhalifahan islam, sejarah mencatat banyak pemuda hebat yang berkontribusi besar pada kemajuan islam. Abdurrahman An-Nashir tercatat sebagai salah satu khalifah termuda yang naik takhta pada masa Dinasti Umayyah di Andalusia, Spanyol pada usia 22 tahun. Beliau menyatakan diri sebagai khalifah setelah beliau berhasil memperluas daerah kekuasaannya sampai Afrika Utara. Pada masa beliaulah Andalusia mencapai masa keemasannya. Sedangkan dalam bidang militer dan pemerintahan, sejarah islam mengenal sosok Muhammad al-Fatih, Umar bin Abd al-Aziz, Salahuddin al-Ayyubi.
Dari sekian banyak pemuda islam yang tercatat dalam sejarah tinta emas kejayaan islam, Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemuda yang sangat menginspirasi penulis selain Rasulullah SAW.  Sultan Muhammad II atau Sultan Muhammad al-Fatih adalah putra Sultan Murad II. Ia telah diikutsertakan dalam berbagai peperangan sejak usia belasan tahun. Al-Fatih mendapat pendidikan Alquran di bawah bimbingan ulama ternama pada zaman itu, Syekh Ahmad bin Ismail al-Kurani. Selain itu Sultan Murad II juga meminta pada ulama lain untuk mengajarkan ilmu hadis, fikih, kemiliteran, sejarah, tatabahasa, dan sejumlah ilmu modern lainnya untuk al-Fatih.
Muhammad Al-Fatih naik takhta pada usia 21 tahun, kemudian berhasil menaklukkan Konstantinopel pada usia 23 tahun yaitu pada tahun 1453. Kepemimpinan beliau sudah tertuang dalam hadis Rasulullah sebagai sebaik-baiknya pemimpin dan pasukannya sebagai sebaik-baiknya pasukan.
Peran pemuda tidak terbatas dalam bidang kemiliteran, tetapi di bidang keilmuan. Tradisi ilmu inilah yang giat dikembangkan oleh para cendekiawan zaman dahulu. Ibnu Khaldun menyatakan bahwa subtansi peradaban islam terletak pada ilmu. Semua peradaban besar dibangun oleh kebangkitan tradisi ilmu. Tradisi ilmu yang dibangun oleh islam tentu berbeda dengan tradisi ilmu barat yang sekuler. Sejak zaman Rasulullah, pondasi utama dalam pendidikan islam yang utama sebelum memasukkan atau mempelajari ilmu-ilmu modern yaitu ilmu Alquran.
Berdasarkan hal di atas tentu kita bisa menyimpulkan pembeda antara pemuda zaman dulu dengan pemuda zaman sekarang. Salah satu pembedanya terletak pada tingkat kematangan baik kematangan ilmu maupun ketakwaannya. Sultan Muhammad al-Fatih sudah mempelajari ilmu Alquran dan ilmu-ilmu modern lainnya sejak usia muda. Selain itu pada usia 21 tahun beliau sudah mampu memimpin penaklukan Konstantinopel yang menjadi salah satu prestasi besar yang ditorehkan oleh pemuda. Sedangkan pada usia yang sama di masa sekarang, pemuda kita hari ini masih bergelut dengan tugas-tugas kuliah atau kegalauan hidup. Pemuda kita semakin ‘manja’ atau dimanjakan dengan berbagai kemudahan teknologi. Kemudian timbul pertanyaan di benak kita, bagaimana mencetak pemuda-pemuda dengan kematangan tinggi pada usia relatif muda?
Ada banyak faktor yang memengaruhi kematangan pemuda. Sistem pendidikan dan situasi zaman sangat berpengaruh. Kenyataannya, umat islam kini mulai mencari alternatif-alternatif sistem pendidikan yang efektif, tidak menghabiskan belasan tahun untuk mempelajari berbagai ilmu sekaligus memaksimalkan kemampuan peserta didik. Selain itu kemudahan teknologi juga sering disalahgunakan sehingga pemuda malas untuk bergerak dan berfikir sehingga menimbulkan kesenjangan terhadap tingkat usia kematangan yang cukup signifikan. Untuk mengatasi hal di atas, solusinya tetap mempertahankan pendidikan yang telah diterapkan sejak zaman Rasulullah SAW, dimulai dengan mempelajari ilmu Alquran dan mempelajari ilmu-ilmu modern lainnya. Bahkan sudah terbukti bahwa pendidikan islam telah berhasil menghasilkan sosok pemuda yang berkualitas seperti Muhammad al-Fatih.
Pemuda masa kini terutama pemuda islam tentu harus jeli menganalisis kekurangan di tengah umat.  Setiap zaman tentu memiliki tantangan yang berbeda-beda. Pada masa sekarang tantangannya berupa tantangan di bidang ekonomi, politik, budaya, dan ideologi. Harus ada pemuda yang ambil bagian dalam bidang ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain. Sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya masing-masing.


Monday, January 11, 2016

Tips Menemukan Gaya Belajar Efektif



Pernahkah sobat, kalian merasa bingung ketika akan memulai pembelajaran? Atau ketika sudah belajar berkali-kali namun materi yang sudah dipelajari tidak dipahami, bahkan seringkali lupa? Apakah ada yang salah dengan metode belajarmu? Jawabannya tentu tidak, kenapa? karena setiap orang memiliki cara dan metode belajar yang berbeda, namun seringkali kita tidak mengetahui metode belajar yang tepat dan sesuai dengan karakter kita. Nah, kali ini saya akan mengenalkan gaya belajar efektif sesuai dengan gaya belajar yang baik dan benar.

1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang menggunakan penglihatan dengan panca indra mata sebagai kuncinya, ia akan memahami pelajaran dengan cara melihat baik itu berupa gambar, diagram, tabel, tulisan atau video. Biasanya orang seperti ini akan menyerap informasi saat mereka melihat atau membacanya langsung. Jika di dalam kelas biasanya orang seperti ini akan lebih memahami materi pelajaran melalui alat peraga berupa power point, tayangan video serta alat bantu lainnya yang dapat dilihat. Ketika ia berbicara biasanya selalu membayangkan gambar dalam pikirannya. Supaya kita mengenal ciri-ciri orang yang menggunakan gaya belajar visual, saya akan merangkum ke dalam sebuah tabel berikut ini:
Ciri-Ciri Orang Visual
Media Belajar
Strategi Belajar
-          Suka membaca
-          Selalu mengingat dari apa yang dilihat
-          Menyukai seni lukis atau gambar-gambar indah
-          Cenderung melihat sikap, gerakan dan bibir guru ketika belajar.
-          Menyukai peragaan daripada penjelasan lisan, selalu membuat ringkasan dalam belajar, dan lebih suka demontrasi daripada berpidato.
-          Mahasiswa perencana dan selalu mengatur jangka panjang.
-          Buku yang bergambar
-          Video dan komputer
-          Poster atau tulisan
-          Grafik dan tabel
-          Simbol-simbol visual
-          Flow chart
-          Diagram dan buku catatan
-          Menggunakan spidol atau stabilo warna untuk menandai materi
-          Membayangkan materi yang dipahami
-          Mengganti kata-kata dengan simbol visual atau gambar
-          Mencatat dan meringkas materi yang dipelajari

2. Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar auditori merupakan gaya belajar seseorang yang cenderung menggunakan alat pendengaran yaitu telinga sebagai kuncinya. Orang seperti ini akan cepat memahami informasi yang disampaikan guru melalui pnjelasan atau perkataan. Biasanya mereka lebih cenderung menyukai berbicara dan bertanya ketika dalam proses pembelajaran berlangsung. Mereka akan memahami suatu informasi atau pelajaran berdasarkan apa yang didengar. Supaya mudah memahi ciri-ciri orang yang memiliki watak auditori, berikut saya jelaskan dalam sebuah tabel.

Ciri-Ciri Orang Auditori
Media Belajar
Strategi Belajar
-          Suka berbicara dalam belajar
-          Suka bercerita
-          Menyukai musik
-          Menggerakan bibir dan selalau mengucap tulisan saat membaca
-          Menyukai tempat yang sunyi jauh dari keributan
-          Selalu mengingat dengan baik apa yang ia katakan dan orang lain katakan
-          Menyukai diskusi
-          Diskusi
-          Menggunakan perekam
-          Materi pelajaran yang dapat dijelaskan
-          Merekam ringkasan yang telah dibahas
-          Membahas topik atau ide-ide baru bersama teman-teman atau guru
-          Meminta teman untuk mendengarkan pemahaman materi melalui penjelasan
-          Mencari tempat yang nyaman dan jauh dari keramaian
-          Menggunakan musik saat belajar
-          Membaca materi dengan bersuara
-          Membuat kelompok diskusi
-          Selalu bertanya melalui penjelasan verbal lebih jauh

3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar seseorang yang mengikutsertakan fisik dengan cara menggerakan bagian tubuh tertentu. Orang tersebut akan memahami informasi atau materi pelajaran dengan cara melakukan gerakan, sentuhan atau emosi. Biasanya orang seperti ini suka berfikir sambil berjalan, berbicara sambil menggerakan tangan atau anggota tubuh, serta suka menyentuh sesuatu yang ditemukannya ketika belajar sedang berlangsung. Inilah keunikan belajar dengan gaya kinestetik, terkadang ia tidak pandai diam saat pembelajaran berlangsung, namun dapat memahami dengan cara yang dianggap nyaman oleh dirinya sediri. Berikut ciri-cirinya:

Ciri-Ciri Orang Auditori
Media Belajar
Strategi Belajar
-          Selalu ingin bergerak
-          Dalam mengerjakan seseuatu atau menjelaskan materi selalu disertai dengan gerakan tangan yang aktif.
-          Menyukai aktifitas fisik
-          Mengunakan objek nyata dalam belajar
-          Senang bermain dengan benda-benda yang ada di sekitarnya

-          Menghapal dengan cara berjalan
-          Peraktik lapangan
-          Laboratorium
-          Menggunakan seluruh panca indra
-          Belajar sambil bergerak
-          Belajar sambil mendengarkan musik
-          Belajar dengan praktik
-          Mengingat kejadian nyata yang dialaminya
-          Belajar dengan contoh yang nyata
-          Mengingat dengan eksperimen atau kembali ke laboratorium
-          Belajar dengan menyertakan lingkungan sekitar


Itulah ketiga gaya belajar yang harus kita ketahui dan diterapkan sebagai alternatif untuk memudahkan kita dalam proses pembelajaran. Meskipun masing-masing gaya belajar tersebut memiliki keunikan tersendiri, tetapi kita harus menemukan gaya belajar mana yang  sekiranya cocok dan merasa nyaman dengan kebiasaan kita. Dengan demikian kita akan mudah memahami materi pelajaran dan informasi dalam meningkatkan prestasi belajar kita. Kuncinya adalah kita harus menemukan terlebih dahulu gaya belajar yang tepat dan sesuai dengan karakter kita, apakah menggunakan visul, auditorial maupun kinestetik.  Selamat mencoba!