Tuesday, January 19, 2016

Khusnul Khatimah



Kematian merupakan misteri yang tidak dapat diketahui oleh siapapun termasuk Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam Alquran bahwa setiap yang bernyawa pasti akan meninggal. Misteri kematian hanya menjadi milik Allah SWT. Tidak ada satu pun orang akan mengetahui seperti apa akhir perjalanan hidupnya di dunia. Apakah akan menjadi baik atau menjadi buruk.

Khusnul khatimah merupakan keadaan dimana umat muslim yang meninggal dalam kondisi yang baik. Contohnya ketika sedang melaksanakan sholat, membaca Alquran, berinfak, bersedekah, dan segala amalan baik lainnya. Selain itu muslim tersebut juga meninggal dalam kondisi membawa keimanan kepada Allah SWT. Tentu hal ini menjadi keinginan semua umat muslim di dunia ini.
Rasulullah bersabda “Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Allah akan memanfaatkannya. Kemudian para sahabat bertanya, bagaimana Allah akan memanfaatkannya? Rasulullah menjawab, Allah akan memberikannya taufik untuk beramal saleh sebelum dia meninggal.” (HR Imam Ahmad).

Ada beberapa faktor yang bisa mendatangkan khusnul khatimah, diantaranya yang pertama ketaatan dan ketakwaan pada Allah SWT, terutama menjauhi syirik. “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS an-Nisa [4]:48).
Kedua, berdoa agar Allah memberikan rahmat berupa khusnul khatimah, memanggil kita dalam kondisi beriman kepada-Nya.  Doa yang bisa dipanjatkan, antara lain, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh dan panggillah aku dalam keadaan khusnul khatimah.

Tugas kita sebagai manusia yang lemah dan tidak berdaya ini adalah berusaha bagaimana agar bisa mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan kita. Karena, sesungguhnya kesuksesan seorang hamba bukan ketika hidup, melainkan pada penghujung hidupnya dan karena Dialah pemilik hati sesungguhnya. “Sesungguhnya kalbu-kalbu keturunan anak Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Allah laksana satu hati, Allah membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr RA). Walohualam. .

PERAN PEMUDA DI TENGAH TANTANGAN ZAMAN

Pemuda identik dengan sosoknya yang dianggap sebagai agen perubahan atau agent of change. Tentu pemuda memiliki peran yang sentral dalam pembangunan. Pemuda dianggap sebagai penerus warisan kepemimpinan dan simbol harapan untuk perubahan di masa yang akan datang. Bung Karno pernah berkata, “berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan guncangkan dunia”. Betapa besar harapan pendahulu kita pada para pemuda.
Tengoklah pada masa kekhalifahan islam, sejarah mencatat banyak pemuda hebat yang berkontribusi besar pada kemajuan islam. Abdurrahman An-Nashir tercatat sebagai salah satu khalifah termuda yang naik takhta pada masa Dinasti Umayyah di Andalusia, Spanyol pada usia 22 tahun. Beliau menyatakan diri sebagai khalifah setelah beliau berhasil memperluas daerah kekuasaannya sampai Afrika Utara. Pada masa beliaulah Andalusia mencapai masa keemasannya. Sedangkan dalam bidang militer dan pemerintahan, sejarah islam mengenal sosok Muhammad al-Fatih, Umar bin Abd al-Aziz, Salahuddin al-Ayyubi.
Dari sekian banyak pemuda islam yang tercatat dalam sejarah tinta emas kejayaan islam, Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemuda yang sangat menginspirasi penulis selain Rasulullah SAW.  Sultan Muhammad II atau Sultan Muhammad al-Fatih adalah putra Sultan Murad II. Ia telah diikutsertakan dalam berbagai peperangan sejak usia belasan tahun. Al-Fatih mendapat pendidikan Alquran di bawah bimbingan ulama ternama pada zaman itu, Syekh Ahmad bin Ismail al-Kurani. Selain itu Sultan Murad II juga meminta pada ulama lain untuk mengajarkan ilmu hadis, fikih, kemiliteran, sejarah, tatabahasa, dan sejumlah ilmu modern lainnya untuk al-Fatih.
Muhammad Al-Fatih naik takhta pada usia 21 tahun, kemudian berhasil menaklukkan Konstantinopel pada usia 23 tahun yaitu pada tahun 1453. Kepemimpinan beliau sudah tertuang dalam hadis Rasulullah sebagai sebaik-baiknya pemimpin dan pasukannya sebagai sebaik-baiknya pasukan.
Peran pemuda tidak terbatas dalam bidang kemiliteran, tetapi di bidang keilmuan. Tradisi ilmu inilah yang giat dikembangkan oleh para cendekiawan zaman dahulu. Ibnu Khaldun menyatakan bahwa subtansi peradaban islam terletak pada ilmu. Semua peradaban besar dibangun oleh kebangkitan tradisi ilmu. Tradisi ilmu yang dibangun oleh islam tentu berbeda dengan tradisi ilmu barat yang sekuler. Sejak zaman Rasulullah, pondasi utama dalam pendidikan islam yang utama sebelum memasukkan atau mempelajari ilmu-ilmu modern yaitu ilmu Alquran.
Berdasarkan hal di atas tentu kita bisa menyimpulkan pembeda antara pemuda zaman dulu dengan pemuda zaman sekarang. Salah satu pembedanya terletak pada tingkat kematangan baik kematangan ilmu maupun ketakwaannya. Sultan Muhammad al-Fatih sudah mempelajari ilmu Alquran dan ilmu-ilmu modern lainnya sejak usia muda. Selain itu pada usia 21 tahun beliau sudah mampu memimpin penaklukan Konstantinopel yang menjadi salah satu prestasi besar yang ditorehkan oleh pemuda. Sedangkan pada usia yang sama di masa sekarang, pemuda kita hari ini masih bergelut dengan tugas-tugas kuliah atau kegalauan hidup. Pemuda kita semakin ‘manja’ atau dimanjakan dengan berbagai kemudahan teknologi. Kemudian timbul pertanyaan di benak kita, bagaimana mencetak pemuda-pemuda dengan kematangan tinggi pada usia relatif muda?
Ada banyak faktor yang memengaruhi kematangan pemuda. Sistem pendidikan dan situasi zaman sangat berpengaruh. Kenyataannya, umat islam kini mulai mencari alternatif-alternatif sistem pendidikan yang efektif, tidak menghabiskan belasan tahun untuk mempelajari berbagai ilmu sekaligus memaksimalkan kemampuan peserta didik. Selain itu kemudahan teknologi juga sering disalahgunakan sehingga pemuda malas untuk bergerak dan berfikir sehingga menimbulkan kesenjangan terhadap tingkat usia kematangan yang cukup signifikan. Untuk mengatasi hal di atas, solusinya tetap mempertahankan pendidikan yang telah diterapkan sejak zaman Rasulullah SAW, dimulai dengan mempelajari ilmu Alquran dan mempelajari ilmu-ilmu modern lainnya. Bahkan sudah terbukti bahwa pendidikan islam telah berhasil menghasilkan sosok pemuda yang berkualitas seperti Muhammad al-Fatih.
Pemuda masa kini terutama pemuda islam tentu harus jeli menganalisis kekurangan di tengah umat.  Setiap zaman tentu memiliki tantangan yang berbeda-beda. Pada masa sekarang tantangannya berupa tantangan di bidang ekonomi, politik, budaya, dan ideologi. Harus ada pemuda yang ambil bagian dalam bidang ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain. Sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya masing-masing.


Monday, January 11, 2016

Tips Menemukan Gaya Belajar Efektif



Pernahkah sobat, kalian merasa bingung ketika akan memulai pembelajaran? Atau ketika sudah belajar berkali-kali namun materi yang sudah dipelajari tidak dipahami, bahkan seringkali lupa? Apakah ada yang salah dengan metode belajarmu? Jawabannya tentu tidak, kenapa? karena setiap orang memiliki cara dan metode belajar yang berbeda, namun seringkali kita tidak mengetahui metode belajar yang tepat dan sesuai dengan karakter kita. Nah, kali ini saya akan mengenalkan gaya belajar efektif sesuai dengan gaya belajar yang baik dan benar.

1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang menggunakan penglihatan dengan panca indra mata sebagai kuncinya, ia akan memahami pelajaran dengan cara melihat baik itu berupa gambar, diagram, tabel, tulisan atau video. Biasanya orang seperti ini akan menyerap informasi saat mereka melihat atau membacanya langsung. Jika di dalam kelas biasanya orang seperti ini akan lebih memahami materi pelajaran melalui alat peraga berupa power point, tayangan video serta alat bantu lainnya yang dapat dilihat. Ketika ia berbicara biasanya selalu membayangkan gambar dalam pikirannya. Supaya kita mengenal ciri-ciri orang yang menggunakan gaya belajar visual, saya akan merangkum ke dalam sebuah tabel berikut ini:
Ciri-Ciri Orang Visual
Media Belajar
Strategi Belajar
-          Suka membaca
-          Selalu mengingat dari apa yang dilihat
-          Menyukai seni lukis atau gambar-gambar indah
-          Cenderung melihat sikap, gerakan dan bibir guru ketika belajar.
-          Menyukai peragaan daripada penjelasan lisan, selalu membuat ringkasan dalam belajar, dan lebih suka demontrasi daripada berpidato.
-          Mahasiswa perencana dan selalu mengatur jangka panjang.
-          Buku yang bergambar
-          Video dan komputer
-          Poster atau tulisan
-          Grafik dan tabel
-          Simbol-simbol visual
-          Flow chart
-          Diagram dan buku catatan
-          Menggunakan spidol atau stabilo warna untuk menandai materi
-          Membayangkan materi yang dipahami
-          Mengganti kata-kata dengan simbol visual atau gambar
-          Mencatat dan meringkas materi yang dipelajari

2. Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar auditori merupakan gaya belajar seseorang yang cenderung menggunakan alat pendengaran yaitu telinga sebagai kuncinya. Orang seperti ini akan cepat memahami informasi yang disampaikan guru melalui pnjelasan atau perkataan. Biasanya mereka lebih cenderung menyukai berbicara dan bertanya ketika dalam proses pembelajaran berlangsung. Mereka akan memahami suatu informasi atau pelajaran berdasarkan apa yang didengar. Supaya mudah memahi ciri-ciri orang yang memiliki watak auditori, berikut saya jelaskan dalam sebuah tabel.

Ciri-Ciri Orang Auditori
Media Belajar
Strategi Belajar
-          Suka berbicara dalam belajar
-          Suka bercerita
-          Menyukai musik
-          Menggerakan bibir dan selalau mengucap tulisan saat membaca
-          Menyukai tempat yang sunyi jauh dari keributan
-          Selalu mengingat dengan baik apa yang ia katakan dan orang lain katakan
-          Menyukai diskusi
-          Diskusi
-          Menggunakan perekam
-          Materi pelajaran yang dapat dijelaskan
-          Merekam ringkasan yang telah dibahas
-          Membahas topik atau ide-ide baru bersama teman-teman atau guru
-          Meminta teman untuk mendengarkan pemahaman materi melalui penjelasan
-          Mencari tempat yang nyaman dan jauh dari keramaian
-          Menggunakan musik saat belajar
-          Membaca materi dengan bersuara
-          Membuat kelompok diskusi
-          Selalu bertanya melalui penjelasan verbal lebih jauh

3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar seseorang yang mengikutsertakan fisik dengan cara menggerakan bagian tubuh tertentu. Orang tersebut akan memahami informasi atau materi pelajaran dengan cara melakukan gerakan, sentuhan atau emosi. Biasanya orang seperti ini suka berfikir sambil berjalan, berbicara sambil menggerakan tangan atau anggota tubuh, serta suka menyentuh sesuatu yang ditemukannya ketika belajar sedang berlangsung. Inilah keunikan belajar dengan gaya kinestetik, terkadang ia tidak pandai diam saat pembelajaran berlangsung, namun dapat memahami dengan cara yang dianggap nyaman oleh dirinya sediri. Berikut ciri-cirinya:

Ciri-Ciri Orang Auditori
Media Belajar
Strategi Belajar
-          Selalu ingin bergerak
-          Dalam mengerjakan seseuatu atau menjelaskan materi selalu disertai dengan gerakan tangan yang aktif.
-          Menyukai aktifitas fisik
-          Mengunakan objek nyata dalam belajar
-          Senang bermain dengan benda-benda yang ada di sekitarnya

-          Menghapal dengan cara berjalan
-          Peraktik lapangan
-          Laboratorium
-          Menggunakan seluruh panca indra
-          Belajar sambil bergerak
-          Belajar sambil mendengarkan musik
-          Belajar dengan praktik
-          Mengingat kejadian nyata yang dialaminya
-          Belajar dengan contoh yang nyata
-          Mengingat dengan eksperimen atau kembali ke laboratorium
-          Belajar dengan menyertakan lingkungan sekitar


Itulah ketiga gaya belajar yang harus kita ketahui dan diterapkan sebagai alternatif untuk memudahkan kita dalam proses pembelajaran. Meskipun masing-masing gaya belajar tersebut memiliki keunikan tersendiri, tetapi kita harus menemukan gaya belajar mana yang  sekiranya cocok dan merasa nyaman dengan kebiasaan kita. Dengan demikian kita akan mudah memahami materi pelajaran dan informasi dalam meningkatkan prestasi belajar kita. Kuncinya adalah kita harus menemukan terlebih dahulu gaya belajar yang tepat dan sesuai dengan karakter kita, apakah menggunakan visul, auditorial maupun kinestetik.  Selamat mencoba!

Tuesday, January 5, 2016

Pemilihan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pemilihan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam proses pembelajaran bahasa, diperlukan kreativitas guru dalam memilih dan memadukan beberapa metode dan teknik pembelajaran. Oleh karena itu para guru bahasa dan calon guru bahasa tentunya wajib memiliki pengetahuan dan pemahaman berbagai pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran bahasa. Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan model, pendekatan, metode maupun teknik pembelajaran yang bisa menggugah dan merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia.
Model pembelajaran merupakan sesuatu hal yang mutlak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, terutama pembelajaran bahasa. Model pembelajaran dalam hal ini mengacu kepada tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Model pembelajaran diibaratkan perantara atau senjata yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran dan menguasai kompetensi tertentu. Penulis mengerucutkan dan membatasi pembahasan karena luasnya cakupan model pembelajaran. Dalam hal ini penulis tentu membatasi pembahasan yaitu model pembelajaran bahasa. Adanya model pembelajaran bahasa diperuntukan agar siswa mencapai kompetensi dan meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa adalah dengan menguasai empat aspek kebahasaan yang terdiri atas membaca, menulis, menyimak, dan berbicara.
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin canggihnya perkembangan teknologi di masa ini tentu perkembangan berbagai model pembelajaran semakin berkembang dan semakin banyak variasi yang bisa digunakan guru untuk kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang saat ini berkembang diantaranya; model inkuiri, model kooperatif, model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran berbasis masalah, dan sebagainya.
Model pembelajaran yang telah saya sebutkan diatas bisa dikombinasikan dengan berbagai metode pengajaran yang umum seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, diskusi kelompok dan sebagainya. Selain itu bisa dikombinasikan dengan metode pengajaran bahasa Indonesia yang secara lebih spesifik dan khusus digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ada beberapa metode pengajaran bahasa Indonesia yang bisa digunakan oleh guru bahasa Indonesia diantaranya:
1.       Metode Gramatika Terjemahan (Grammar Translation Method)
Metode ini bisa dikatakan sebagai metode tradisional karena sudah berkembang sejak zaman romawi. Metode terjemahan adalah salah satu teknik untuk menunjukkan makna dalam bahasa asing. Biasanya bahasa kedua dan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Indonesia. Ciri-ciri metode ini menekankan pada pelajaran tulis agar  mampu membaca (membaca sastra) dalam bahasa tulis itu. Selain itu penekanannya hanya pada membaca, mengarang, dan terjemahan. Sedangkan berbicara dan menyimak kurang diperhatikan. Adapun langkah-langkah pembelajarannya guru memulainya dengan memberikan definisi jenis kata, kaidah dan hal yang harus dihafalkan dalam bahasa sumber. Kemudian guru melatih belajar dalam terjemahan kalimat kemudian paragraf. Kemudian guru memberi daftar kosakata untuk dihafalkan. Kemudian guru memberikan pekerjaan rumah berupa persiapan terjemahan dari halaman buku sumber untuk dibicarakan pada pertemuan berikutnya. Adapun kelebihan metode ini adalah praktis dan tidak memerlukan banyak biaya serta tenaga. Selain itu mdah digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak. Kemudian siswa mahir menerjemahkan bahasa tulis dan dapat menguasai arti serta kata yang diajarkan.  Adapun kelemahan metode ini adalah analisis tata bahasa akan membuat siswa kebingungan karena rumitnya analisis tata bahasa tersebut. Selain itu siswa hanya menguasai ragam bahasa sastra saja. Kemudian siswa menghafalkan kaidah-kaidah bahasa yang disajikan secara preskriptif. Dalam hal ini apa yang dikatakan benar belum tentu benar.
2.      Metode Audiolingual
Metode ini muncul di Amerika Serikat atas anjuran Coleman. Metode ini menekankan pemahaman teks-teks bahasa kedua. Metode ini mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1951-an sampai  tahun 1960-an. Pendekatan audiolingual (pendengaran dan berbicara) memiliki beberapa prinsip, diantaranya proses belajarnya adalah menyimak, berbicara, lalu membaca, dan akhirnya mengarang. Kemudian semua unsur tata bahasa harus disajikan dari yang mudah ke yang sukar. Adapun langkah-langkahnya adalah penyajian bacaan dengan cara dibacakan guru berulang kali dan siswa menyimak tanpa teks. Kemudian penggunaan teknik meniru dan menghafal. Kemudian penyajian pola-pola kalimat yang dianggap sukar dalam bacaan dilatih oleh teknik drill (mengulang dan mengucapkan suatu pola kalimat tanpa kesalahan). Kemudian siswa yang sudah hafal disuruh untuk memeragakannya di depan kelas. Kemudian metode ini memiliki kelebihan diantaranya siswa terampil dalam membuat kalimat yang sudah di-drill. Selain itu siswa mempunyai lafal yang baik. Namun memiliki beberapa kelemahan diantaranya siswa tidak diberi latihan untuk menemukan makna-makna kalimat yang dilatihkan. Selain itu siswa tidak berperan aktif melainkan hanya aktif merespon rangsangan guru.
Selain kedua metode diatas tentu masih banyak metode yang bisa digunakan dan diaplikasikan dalam pembelajaran seperti metode SAS (Struktur Analisis Sintetis), Metode Sugestopedia, metode langsung, dan sebagainya.
Ada beberapa model-model pembelajaran bahasa yang berkembang saat ini seperti model pembelajaran NHT, model pembelajaran Jigsaw, model pembelajaran Fairing Line, model pembelajaran mencari pasangan, model pembelajaran kunjung karya, model pembelajaran Brainstorming, model pembelajaran dua tinggal dua tamu, dan sebagainya.
Contoh model metode Discovery-inquiry yang bisa diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah  Invitation into inquiry dan modified discovery inquiry. Kedua jenis metode ini merupakan jenis-jenis dari model discovery-inquiry yang bisa diterapkan di perguruan tinggi karena menuntut proses berpikir siswa yang lebih rumit dari tingkat SMP. Siswa harus terbiasa memecahkan permasalahan beserta mencari solusi untuk menyelesaikan problema yang dihadapi dengan jalan mengidentifikasi, merumuskan problema yang dihadapi.
Selain itu jenis lain dari metode discovery-inquiry yaitu free inquiry dimana siswa harus mengidentifikasi dan merumuskan jenis problema yang dihadapi. Biasanya pertanyaan-pertanyaannya biasanya mengacu pada permasalahan-permasalahan yang harus diselidiki dan yang ingin diselesaikan. Kemudian ada yang disebut dengan invitation into inquiry. Metode ini melibatkan siswa untuk dalam menyelesaikan permasalahan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara hat-hati dan mengajak siswa merancang eksperimen, merumuskan hipotesis, menetapkan kontrol, menentukan sebab akibat, menginterpretasi data, kemudian menentukan kesimpulan.
Kemudian yang selanjutnya ada yang disebut dengan inquiry role approach. Inquiry role approach merupakan kegiatan proses belajar mengajar yang melibatkan siswa dalam kelompok-kelompok yang masing-masing ada 4 orang. Setiap anggota berperan sebagai koordinator, advisor, recorder, dan evaluator. Biasanya metode ini digunakan dalam kegiatan diskusi, seminar, dan simposium. Sejak SMA kegiatan seperti ini sudah dilatihkan pada siswa. Guru melontarkan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang sifatnya aktual.
Dari berbagai model pembelajaran yang ditunjang dengan berbagai metode pembelajaran yang telah penulis sebutkan diatas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keberhasilan suatu pembelajaran bukan hanya ditentukan dari baik atau tidaknya model pembelajaran bahasa Indonesia melainkan bagaimana kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran bahasa Indonesia tersebut. Apabila guru tidak terampil atau salah dalam memilih model pembelajaran maka pembelajaran bahasa Indonesia tidak akan berjalan maksimal seperti yang diharapkan. Dengan adanya tulisan ini mudah-mudahan menjadi sebuah manfaat yang besar baik untuk guru bahasa Indonesia maupun untuk calon guru bahasa Indonesia agar memiliki kompetensi yang diharapkan serta memudahkan untuk tercapainya pembelajaran bahasa Indonesia yang telah diharapkan yaitu siswa terampil dalam berbahasa Indonesia serta menguasai keterampilan empat aspek kebahasaan yaitu membaca, menulis, menyimak, dan berbicara.

Daftar Pustaka
Hidayat, Kosadi. 1995. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Binacipta.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Belajar Mengajar Berorientasi Pada Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Subana, M. 2011. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Sunday, January 3, 2016

ADAB PERGAULAN LAWAN JENIS DALAM ISLAM


Kehidupan sebagai makhluk sosial tentu menuntut kita untuk bergaul dengan orang lain dan saling mengisi satu sama lain dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita tidak akan dapat melepaskan diri dari kebutuhan terhadap orang lain, tetapi di sisi lain kita juga dituntut untuk menjaga kekokohan akidah sebagai seorang muslim. Dalam hal ini kita diharapkan berenang di lautan tetapi tidak ikut asin seperti layaknya ikan yang berenang di lautan. Bergaulah dengan orang lain sebagai cara memenuhi kebutuhan hajat hidup kita, tetapi janganlah pernah ikut larut dalam keburukan.

Masyarakat yang menjadi tempat tinggal kita ibaratnya sebuah lautan luas yang memiliki beragm isi dan keperluan. Masing-masing berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan keinginannya. Ada yang tahu bagiman bersikap kepada orang lain dan mengajak kepada kebaikan. Kebaikan yang dimiliki tidak saja hanya dinikmati sendiri tetapi untuk ditularkan kepada orang lain. Ada yang cuek dan masa bodoh dengan keadaan orang lain sebab yang terpenting adalah dirinya merasa aman dan tentram. Ada juga yang memiliki karakter yang merusak dirinya sendiri serta menularkan kepada orang lain.

Kita sebagai muslim tentu memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan dalam kebaikan termasuk dalam masalah pergaulan. Tidak sedikit sahabat kita yang terjebak oleh pergaulan yang sesat bahkan merugikan dirinya maupun orang lain dikarenakan tidak tahu bagaimana cara bergaul yang baik. Kejadian tersebut memang wajar jika melihat kondisi yang terjadi saat ini. pengaruh global nampaknya sudah menembus batas toleransi dari berbagai kalangan, sehingga jika tidak ada pengendalian yang tepat dikhawatirkan generasi muda akan terkontaminasi oleh arus yang tidak sejalan dengan norma-norma agama.

Pengaruh pergaulan bebas sepertinya sudah menjadi fenomena yang lumrah dan pemandangan yang biasa-biasa saja di kalangan masyarakat. Campur baur antara laki-laki dan perempuan yang belum memiliki ikatan sah secara agama kini sudah tidak ada batasan lagi. Para wanita yang keluar dari rumahnya dengan menggunakan pakaian yang mengundang syahwat selalu menjadi faktor utama kejahatan laki-laki hidung belang. Akibatnya terjadilah berbagai macam perbuatan maksiat seperti perzinahan, pemerkosaan, pembunuhan, pelacuran dan kejahatan lainnya.

Sebagai agama yang sempurna, Islam telah memberikan batasan untuk mengatur sedemikian rupa bagaimana seharusnya pergaulan antara lawan jenis yang belum menikah, agar tidak keluar dari koridor dan norma yang sesuai dengan syariat Islam, berikut merupakan solusi islam untuk menjaga kehormatan antara laki-laki dan perempuan:

Pertama,  Menundukan pandangan

Islam memerintahkan antara laki-laki dan perempuan untuk senantiasa menundukan pandangan agar terhindar dari syahwat melalui mata. Secara psikologis memang pandangan mata dapat menimbulkan dorongan seksual yang menuntut untuk dipenuhi, sehingga jika orang yang kurang beriman bisa mengambil jalan pintas guna memuaskan tuntutan seksualnya yang bergejolak bukan pada tempatnya.  Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan laki-laki dan perempuan yang beriman kepadaNya untuk senantiasa menajaga dan menundukan pandangannya, sebagaimana firmanNya.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya…”(QS. An Nur: 30-31)

Kedua, Tidak berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis)

Khalwat merupakam perbuatan menyepi yang dilakukan oleh laki-laki dengan perempuan yang bukan mahram dan tidak diketahui oleh orang lain. Perbuatan ini dilarang karena ia dapat menyebabkan atau memberikan peluang kepada pelakunya untuk terjatuh dalam perbuatan yang dilarang. Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah juga bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan wanita, karena syaitan akan menjadi yang ketiganya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dengan sanad yang shahih)

Ketiga, Senantiasa menutup aurat

Menutup aurat merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu menutup aurat disyariatkan dalam islam untuk menjaga kehormatan dan harga diri supaya terjaga dari fitnah dunia yang mengganggu diri mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al- Qur’an Surat An Nur ayat 31:

“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Dalam firmanNya yang lain QS. Al Ahzab: 59: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Keempat, Adanya hijab (pembatas) antara laki-laki dan perempuan

Seseorang yang memilki keperluan terhadap lawan jenis yang bukan mahramnya maka hendaknya di sampaikannya di balik tabir (hijab. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala: “…Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka…” (QS. Al Ahzab: 53)

Meskipun ayat di atas bercerita tentang istri Nabi, tetapi ayat di atas juga berlaku untuk semua orang beriman. Karena jika kepada istri Nabi saja kita di perintahkan untuk menjaga hati kita, apatah lagi kepada wanita atau lelaki lain yang kita tidak bisa menjamin kebersihan hatinya.

Kelima, Tidak bersentuhan kulit dengan lawan jenis

Menurut para ulama sepakat bahwa menyentuh lawan jenis yang bukan mahram jika menimbulkan syahwat maka hukumnya haram. diantara dalil yang menjelaskan perihal tersebut, seperti hadist Rasul: "sesungguhnya kalaupun harus ditusuk dengan jarum besi dikepala seseorang, itu masih lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan halal baginya". (HR.Thabrani dan Baihaqi). Demi menjunjung tinggi nilai adab pergaulan dalam islam saat bergaul dengan lawan jenis, maka lebih baik untuk tidak melakukan kontak fisik secara langsung dengan yang bukan mahram, sebagai pertimbangan agar tidak terjadi fitnah yang bisa menimbulkan dosa. Dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu’anhu berkata: “Rasulullah salallahu’alaihi wasallam bersabda: “Seandainya seorang di tusuk dengan jarum besi, itu masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Tabhrani)

Selain itu hadits lain mengatakan bahwa “Rasulullah salallahu’alaihi wasallam tidak pernah menyentuh wanita sekalipun dalam saat-saat yang penting seperti membaiat dan lain-lain. Dari Aisyah radhiallahu’anha berkata: “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat.” (HR.  Bukhari)

Demikian sekilas pembahasan adab pergaulan lawan jenis dalam  islam. Semoga kita dapat memahami, bahwa islam telah mengatur batasan antara laki-laki dan perempuan untuk saling menjaga supaya terhindar dari perbuatan-perbuatan dosa atau maksiat yang akan merugikan diri sendiri.