Dalam rangka memberantas buta baca Al-Qura,
Minggu, 12 Februari 2017 Lembaga Sahabat Quran Center, gelar Seminar dan
Microteaching Rubaiyat di gedung MUI Garut. Acara tersebut dihadiri oleh 105 peserta mulai dari siswa, mahasiswa, dan umum. Tujuan utamanya adalah
untuk mengenalkan Metode Rubaiyat Empat Jam Bisa Baca Al-Quran kepada
masyarakat Garut. Mengingat masih banyak usia pelajar, mahasiswa, dan
masyarakat yang belum lancar baca Al-Quran, maka metode ini dapat dijadikan
sebagai alternatif belajar Al-Quran dengan cepat.
Acara tersebut diisi oleh Ustad Yadi
Rosyidi dari TEAM RUBAIYAT PUSAT dengan mengenalkan Metode Rubaiyat empat jam
bisa baca Al-Quran. Beliau memaparkan bahwa metode ini dirancang oleh Ustd.
Hamim Thohari, B.IRKH (Hons). Kata rubaiyat
sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya “serba empat”, karena ada empat
tahapan dalam belajar Al-Quran diantaranya: Bisa baca Al-quran, lancar baca
Al-Quran, hafal Al-Quran, dan faham Al-Quran.
Selanjutnya materi kedua diisi oleh ustad.
H. Dede Ishaq Munawar Lc. Al-Hafidz sebagai pengasuh Lembaga Sahabat Quran
Center dengan menyampaikan motivasi Al-Quran dan Launching Gerakan Garut Bebas
Buta Baca Al-Quran.
“Kami berharap setelah selesai kegiatan
ini; pertama, masyarakat dapat mengenal metode rubaiyat untuk mempelajari, memahami,
dan mengamalkan kepada yang belum lancar membaca al-quran, kedua dapat
menumbhuhkan semangat untuk mencintai Al-Quran, ketiga semoga dapat membantu program
pemerintah dalam menuntaskan buta baca Al-Quran” di Kabupaten Garut”. ucap
Jajang sebagai panitia.
Setelah selesai dari acara ini, Sahabat
Quran Center sebagai lembaga yang konsen dalam pengajaran Al-Quran akan menindaklanjuti
kegiatan tersebut yaitu bagi peserta yang siap menjadi duta relawan gerakan Garut
bebas buta baca Al-Quran, akan dilanjutkan dengan pelatihan khusus metode rubaiyat
yang akan diterjunkan langsung ke masyarakat Garut. Adapan program yang akan
dilaksanakan dalam waktu dekat ini adalah untuk pelajar korban terdampak banjir
bandang Garut.