Tuesday, July 7, 2015

SISI KEHIDUPAN WARGA DESA PASIRKIAMIS KABUPATEN GARUT

Oleh: Acep Mulyana 
Pasirkiamis merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Permukiman Kampung Pasirkiamis, sekilas memang tampak tidak jauh berbeda dengan pemukiman lain yang berada di dataran tinggi Kabupaten Garut. Sepanjang perjalanan telah disuguhi dengan pemandangan yang tidak kalah menarik dibanding kampung lain. Saya merasa ada sesuatu yang berbeda di kampung itu. Beberapa hal yang dapat dilihat ketika melewati perjalanan itu, tampak adanya keanekaragaman baik hayati maupun non hayati.
Apalagi bagi pengunjung yang pertama kali melewati jalan ini, akan terlihat sedikit aneh. Tapi akan terbiasa setelah sering melewatinya. Saya juga memang bukan penduduk asli kampung itu, tetapi sekarang sudah terbiasa dengan keadaan, kebiasaan dan prilaku masyarakat di sana.
Ketika melihat bangunan rumah yang berjajar, berdempetan memenuhi daratan yang terhampar memadati sepanjang pinggir jalan Pasir Kiamis, sepertinya tidak ada lahan kosong untuk dijadikan lahan bangunan lagi dikarenakan jumlah penduduk setiap tahunnya selalu bertambah. Namun warganya tetap rukun saling membantu dan saling menghormati. Mereka bergaul dengan tetangganya tanpa membatasi usia mulai dari anak-anak, pemuda sampai orang tua. Ketika sore hari atau pagi mereka selalu berkumpul di warung-warung terdekat untuk ngobrol dan bercanda-canda. Tampaknya sangat terlihat harmonisasi yang digambarkan oleh masyarakat di Pasurkiamis ini.
Keadaan tanah di Pasirkiamis saat ini dalam keadaan subur dikarenakan mempunyai unsur hara yang bagus dan baik untuk bercocok tanam. Hal ini telah dibuktikan dengan beberapa hasil tanaman yang berproduksi dengan baik.  Apalagi jika sudah memasuki musim hujan dimana saatnya para petani untuk memulai bercocok tanam di kebun maupun di ladangnya masing-masing.
Adapun yang menjadi letak perbatasan kampung Pasirkiamis ini yaitu sebelah selatan berbatasan langsung dengan kampung Nyalindung, sebelah barat berbatasan dengan kampung Cicurug, sebelah timur berbatasan dengan kampung Pasir Kebon dan sebelah utara berbatasan dengan kampung Talaga.
Pasirkiamis termasuk kedalam wilayah dataran tinggi yang tidak jauh dari perkotaan. Pemukiman penduduk semakin bertambah sesuai dengan banyaknya jumlah kelahiran dan penduduk yang berpindah tempat dari kota dengan alasan untuk mencari usaha, bekerja  maupun bermukim di sana.
Namun akibat dari bertambahnya penduduk warga merasa kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Apalagi ketika menjelang musim kemarau, dikarenakan sumber mata air di sana hanya terpaku pada air dari galian sumur saja. Akan tetapi saat musim hujan tiba warga merasa senang dan tidak lagi merasa kesulitan meskipun hanya dari galian sumur. Air di sana bersih tidak bau dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti untuk mandi, minum, mencuci dan lain-lain.
Dulu memang warga Pasirkiamis, sempat mendapatkan air dari pegunungan, yang digunakan oleh warga secara bersama-sama. Namun seiring berjalannya waktu ada pihak lain yang tidak bertanggungjawab sehingga terputusnya saluran air yang menghubungkan anatara pegunungan menuju Pasirkiamis. Akibatnya warga menjadi kesulitan, tetapi mereka tidak mengeluh begitu saja melainkan terus berjuang untuk mendapatkan air darimana saja dan bagaimanapun caranya. Akhirnya semua warga membuat galian sumur yang dibuat di rumahnya masing-masing. Jadi setiap rumah mempunyai sumur untuk kebutuhan pribadinya. Alat yang digunakan ada yang sudah memakai sanyo maupun ada juga yang masih sederhana dengan menimba air hasil galian.
Selain itu udara yang dirasakan ketika berada disana cukup setabil akan tetapi ketika musim kemarau, polusi udara sangat menganggu aktivitas warga terutama bagi rumahnya yang berada di pinggir jalan. Hal ini disebabkan karena polusi udara yang berasal dari asap kendaraan dan debu yang terbawa oleh angin akan menempel di setiap dinding rumah yang berada di sekitar pinggir jalan itu. Dampak buruk yang terjadi akan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, dan penyakit-penyakit lainnya.
Jika dilihat dari kekayaan alam hayati, Desa Pasir Kiamis memang memiliki potensi yang cukup baik sehingga akan membantu terhadap lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri. Dengaan demikian kesejahtraan masyarakat Pasir Kiamis akan seimbangkan dengan daerah lainnya di Kabupaten Garut.

Salah satu yang menjadi aset kampung Pasirkiamis ini yaitu keadaan alam hayati yang dimanfaatkan sebagai lahan untuk bercocok tanam dengan menanam berbagai jenis tumbuhan seperti yang tampak terlihat di sepanjang jalan yang dipenuhi dengan tanaman pangan seperti di pesawahan maupun perkebunan. Adapun tanaman yang ditanam di lahan pesawahan yaitu padi yang tersebar luas di seputar kampung Pasirkiamis. Pada  lahan perkebunan seperti berbagai jenis tanaman palawija antara lain tanaman tembakau, tomat, kacang-kacangan, jagung, terong, cabe rawit, cabe kriting, kol dan berbagai jenis sayur-sayuran lainnya. Selain itu juga terdapat tumbuhan kuat yaitu seperti kayu, bambu dan jenis kayu yang lainya. Warga Pasirkiamis bukan hanya mengelola tumbuhan saja ternyata setelah saya masuk ke dalamnya berbagai aktivitas mereka lakukan. Ada diantaranya yang memelihara binatang ternak untuk dilestarikannya seperti domba, ikan, ayam sayur, ayam negri, itik, termasuk berbagai jenis burung yang mulai dibudidayakan.
Keadaaan masyarakatnya sangat beraneka ragam yang terbentuk oleh budaya dan adatnya masing-masing. Mereka mempunyai karakter berbeda tetapi perbedaan bukan merupakan sebagai penyelisih melainkan salah satu bentuk untuk memperkuat kebersamaan. Mereka dapat bersatu untuk mewujudkan kepenting bersama di salah satu tempat dalam membincangkan mengenai permasalah-permasalah yang terjadi di lingkungannya. Keadaaan masyarakat di sana pada umumnya bersifat kekeluargaan, hidup rukun dan adanya interaksi yang kuat antara sesama tetangganya. Secara keseluruhan mereka sudah sedikit maju dan menyesuaikan dengan keadaan zaman yang terus dituntut untuk berbenah dalam segala hal baik pendidikan, agama, ekonomi sosial maupun politik.
Adapun kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat di sana sangat beranekaragam, mulai dari anak-anak, pemuda sampai usia dewasa. Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh usia anak-anak biasanya pergi mengaji tiap pagi setelah adan subuh, siangnya sekolah, disambung kembali setelah shalat magrib di masjid yang berbeda. Kebiasaan pemuda mempunyai beberapa poksi baik di bidang olahraga, pekerjaan maupun keagamaan. Biasanya dalam bidang olah raga, mereka mengadakan latihan sepak bola setiap hari Senin dan mengadakan pertandingan antar daerah baik undangan maupun persahabatan “ujar Puloh sebagai ketua pemuda di Kampung itu”. Dalam bidang keagamaan mereka juga sama mempunyai jadwal untuk pengajian selama seminggu dua kali pada hari Jumat dan Sabtu. Kebiasaan yang dilakukan oleh orang dewasa memang cukup banyak sesuai dengan kebutuhan dan pekerjaan masing-masing.
Mata pencaharian masyarakat kampung Pasirkiamis pada umumnya bermayoritas sebagai pengrajin perabotan dapur. Hal ini dapat dilihat, didengar dan dirasakan bahwa dari sebagian penjuru rumah warga terdapat berbagai tempat-tempat pengrajin perabotan rumah tangga. Mereka memukul alumunium menggunakan palu khusus. Pukulan dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga membentuk pola yang rapi pada bagian luar perabotan tersebut. Adapun kerajinan yang dihasilkan dari tangan-tangan terampil itu seperti;  teko, panci, seeng, dulang, loyang, piring, kastrol, dan perabotan lainnya. Bahan dasarnya berasal dari alumunium yang dibeli dari Bandung. Bahan bekas juga bisa diguakan untuk didaur ulang menjadi kerajinan setelah dilebur lalu dipukul dengan rata sehingga membentuk perabotan dapur yang diinginkan. Hasil produk dari daerah ini sudah dipasarkan ke berbagai pelosok sampai menyebar ke berbagi wilayah di Jawa Barat dan akan menyusul ke berbagai wilayah di Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, zaman semakin berubah, begitu juga dengan peratan yang digunakan masyarakat di daerah ini, baik peralatan rumah tangga, maupun perlengkapan hidup lainnya. Saat ini masyarakat Pasirkiamis masih ada yang menggunakan peralatan rumah tangga yang sederhana bekas peninggalan zaman dulu. Namun sebagian besar telah berganti dengan menggunakan perabotan yang lebih modern karena dinilai sangat praktis, mudah dan cepat. Dulu mereka masih banyak yang menggunakan peralatan rumah tangga seperti ketika menanak nasi, harus menggunakan seeng atau kastrol tetapi sekarang sudah beralih ke mejikom. Dulu memasak menggunakan tungku tetapi sekarang menggunakan kompor gas.
Kehidupan beragama, masyarakat Pasirkiamis bermayoritas Islam. Keagamaannya sangat kuat dan saling menguatkan mulai dari anak-anak, pemuda sampai orang tua dituntut untuk belajar ilmu agama. Pendidikan agama sudah diterapkan sejak dini dan ini merupakan awal untuk membentuk lingkungan yang agamis. Kesadaran beragama memang sudah cukup besar hal ini dibuktikan dengan berdirinya pendidikan-pendidikan formal seperti madrasah, masjid-mesjid, pengajian rutin mingguan maupun bulanan yang dilakukan secara terus menerus oleh semua kalangan.

Jadi sebagian besar kehidupan masyarakat pasirkiamis saat ini, memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan dalam segala bidang baik industri, ekonomi, sosial, agama maupun politik, akan tetapi semua itu tidak akan berjalan jika tidak ada pengawasan dari pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah juga harus ikut serta dalam mengembangkan semua potensi yang ada di Pasirkiamis ini agar terciptanya kemajuan di berbagai bidang demi memajukan Kabupaten Garut itu sendiri.

0 komentar: