Saturday, June 29, 2024

Nasib Diri

 


Berjalan di jalur yang sunyi terpisah dengan keramaian Menyebrangi berbagai jembatan untuk membentuk metamorposis diri yang hilang dari kesadaran akan keberadaan, tugas-tugas dan tanggung jawab sebagai insan... 


Hilangnya bukan karena tak mau mencari, tapi terhalang titik hitam yang menjalar ke seluruh  darah mengalir ke detak jantung, lalu berhasil mengelabui tindak langkah yang angkuh, ego dan amarah... 


Sesekali melampoi batas amarah sampai hilang kesdaran menutup suara hati yang bersebrangan, mengalahkannya menjadi bias terpedaya dengan dirinya.... 


Sesaat menyesali, menyadari, hilang kembali dan berulang sampai menemukan batas diri yang jatuh tersungkur diantara jurang kehinaan,... 


Aku harus berjalan diantara kerikik-kerikil tajam sampai darah bercucuran untuk membayar semua nasib diri yang telah dilalui, berharap kedamaian, ketentraman hadir kembali bersama waktu. . . 


Wednesday, May 8, 2024

MERINDU YANG MENUNGGU

 


Musim kemarau sebentar lagi tiba. Namun hujan masih sering menjenguk untuk sekedar menyapa. Mengajakku bermain di telaga kehidupan yang sedang kujalani. Membawa ke lorong-lorong waktu. Sampai harus berinteraksi dengannya. Lama tak jumpa membuatku merindu. Sesekali ku kabari lewat perantara. Ku dengar suara lirih terputus-putus, lalu hilang entah kemana. Mungkin sinyalnya lagi tak bersahabat. Kucoba menghubungi beberapa kali. “nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif”. Begitulah kabar terakhir yang kudengar. Yah sudahlah,,, kuharap baik-baik di sana!

Tidak ada nada atau suara yang keluar dari mulutku setelah itu, selain memandang dinding tembok di dalam kamar berukuran sempit. Itu pun sendirian. Kadang selalu terlintas dalam benaku kenapa harus melewati pilihan jalan seperti ini?

Sebuah ponsel yang ku genggam kusimpan kembali di atas meja sambil menunggu kabar selanjutnya. Sementara masih banyak yang ingin kusampaikan. Rasanya ingin bercerita banyak hal tentang keberadaanku di tempat ini. Tentang hari-hari yang kujalani. Tentang tugas-tugas serta pekerjaanku, sekaligus ingin meminta solusi padamu.

Nyatanya aku tak punya keberanian untuk menceritakan semuanya. terlalu malu jika keluh kesah ini kusampaikan. Engkau yang lebih sibuk, lebih banyak mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran demi aku, bahkan kau telah berusaha sekeras-kerasnya untuk memenuhi kebutuhanku, menyekolahkan anakmu sejak Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi. Tidak ada keluh kesah yang pernah kau tunjukan. Yang terihat hanyalah senyum kecerian. Entah aku tak mengetahui, atau engkau menyembunyikannya. Yang terpenting “engkau harus sekolah dulu nak masalah rezeki dan keberhasilanmu tergantung usahamu”.  Katanya.

Masih ingat dulu ketika usiaku masih anak-anak. Neneku sering menceritakan kisah silam tentang ibu. Selama tiga tahun sekolah di SPG, ia hanya dibekali Rp. 50.000 saja. Itu pun harus cukup dalam waktu sebulan. Tidak terbayang uang sebanyak itu.  Mana cukup untuk beli makan, biaya kontrakan, tugas-tugas sekolah, belum lagi untuk keperluan pribadi. Namun ibu tetap tegar meski harus menelan pahitnya perjuangan. Hanya ada satu alasan yang membuat ia tetap bertahan. Semangatnya membara meski cucuran keringat dan air mata selalu hadir di saat ada kebutuhan mendesak. Ia sadar, bahwa hidup di perantauan harus tetap bertahan bukan untuk mencari jalan pulang, melainkan harus bertahan untuk melewati setiap rintangan yang datang.

Ia memilih sekolah di SPG karena keinginannya sendiri untuk menjadi seorang guru. Baginya seorang guru merupakan panggilan jiwa untuk mengambdikan diri menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Seorang guru memiliki tugas yang sangat mulia. Memang SPG diperuntukan bagi mereka yang ingin menjadi guru. Ibuku tinggal di salah satu kontrakan yang ada di Cibiru Bandung bersama tiga orang temannya.

Kata nenek, “sekolah bukan untuk gaya-gayaan tapi sekolah untuk mendidik diri supaya berpikir,  anu keyeung tangtu pareng”. Sengaja tidak terlalu banyak memberikan uang saku supaya bisa mengatur keuangan dan untuk kepentingan yang sekiranya mendesak. Untuk makan cukup bawa beras dari rumah. Jadi selama di sana ibuku tidak terlalu banyak jajan.

Hidup di masa itu memang tidak semudah sekarang. Keterbatasan akan sarana dan prasarana selalu menjadi masalah utama. Apalagi tinggal di desa yang jauh dari perkotaan. Ia harus menempuh puluhan kolo meter untuk berangkat ke Cibiru. Belum lagi harus berjalan kaki, melewati bebatuan terjal, kadang jika musim hujan tiba sering terjadi longsor. Waktu itu jalan di pedesaan belum dibangun. Kendaraan masih terbatas.  Bersambung……..

Tuesday, April 30, 2024

Fitrah Diri



Ada banyak rahasia yang selama ini belum terungkap, kadang logika tak mampu mencerna dengan segala keterbatasan yang ada...

Setiap hari Kita sedang memgembara diantara siang dan malam, diantara peristiwa yang kita lewati setiap harinya.

Melintasi waktu detik demi detik, berputar dan berulang, menghirup udara setiap detak nafas berhembus, nadi berdenyut, mengalir ke seluruh tubuh berakumulasi menjadi satu kesatuan yang utuh bertumbuh berjalan, berlari, berfikir dan bertindak mengikuti semua keinginan diri tetapi kadang lupa hadirnya diri ini untuk apa....

Ada yang terbimbing dan ada yang dibiarkan untuk menjadi pelajaran bagi dirinya maupun yang lainnya..

Beruntung yang masih terbimbing dalam sejatinya diri karena itu bagaian dari fitrah seorang diri. Tetapi tidak akan tertutup pintu bagi seorang yang ingin kembali meski jalan yang pernah dilalui pekat dan berat..

Tekad yang kuat akan menjadi nafas yang selaras dalam perjalanannya, terus mengalir untuk menjadi penerang  bagi dirinya dan siapa saja tanpa diminta, tanpa bersuara, tanpa mengaharap, hanya ada satu keinginan berserah dan berpasrah, berupaya untuk melebur menjadi titik cahaya bagi dirinya .....

Perlahan mencoba menarik diri dari berbagai hiruk pikuk dunia, lalu mengembara ke berbagai dimensi dan melintasi cakrawala peradaban zaman. terekam semua jejak diri yang pernah ada.

Disitu, tercengang menyaksikan tontonan yang terekam tanpa kita sadari dari yang tiada menjadi ada dan dari yang ada menjadi tiada.... 

Semua jejak diri terangkum dalam tinta tak bersuara, lengkap tanpa terlewat setiap lembar halaman demi halaman...

menangis sejadi-jadinya, air mata darah bercucuran sakalipun tak akan berarti lagi, yang ada hanya penyesalan.....

setiap tangisan yang mengalir ke seluruh tubuh sekalipun tak akan mampu mengubah , menghapus, membersihkan semua yang sudah terekam...

Pada akhirnya semua yang terangkum dalam perjalanan itu mengisyaratkan pesan untuk kembali pada fitrah diri yang sejati... 



Monday, February 18, 2019

KOMPENAS GARUT SIAP REKRUT RELAWAN BARU UNTUK MENGHADAPI INDUSTRI 4.0



KOMPENAS (Komunitas Pendidikan Nasional) Garut siapkan relawan baru untuk menghadapi tantangan pendidikan di era industri 4.0., pada Minggu (17/02/2019) di SMP Qiyadi Al-fatih.

Untuk menghadapi tantangan tersebut KOMPENAS Garut membuka pendaftaran relawan baru dari tanggal 5 s.d 16 Februari 2019 dengan persyaratan harus mengisi formulir serta diwajibkan membuat  essai.

Para relawan ini nantinya akan dibina dan diarahkan untuk ikut serta dalam program-program pendidikan yang sudah digagas oleh KOMPENAS.

Ada banyak relawan yang bergabung baik pelajar, mahasiswa, maupun umum. Mereka hadir dari berbagai kampus seperti IPI, STIE, STTG, UNIGA dan beberapa sekolah lainnya.

Selanjutnya para relawan baru ini, diberi pembekalan seputar materi kerelawanan yang diisi oleh Kang Yoga Mar'i Muhammad, S.Pd. Kemudiakan mereka diberi pemahaman mengenai bagaimana menghadapi tantangan pada industri 4.0 ini.  

Tujuannya agar para relawan selalu siap dan semangat dalam menjalankan program-program KOMPENAS sehingga dapat berkontribusi untuk pendidikan.

Di samping itu KOMPENAS Garut juga memperkenalkan program-program hebatnya seperti; KOMPENAS Goes To School, KOMPENAS Goes To Madrasah, KOMPENAS On Vacation, DUSOSKOM, GMTN, 1 Jam Mengajar, Educare, Art Culture, dan Program Terbaru KOMPENAS yaitu Entrepreneur.

Setelah diberi arahan dan pembekalan, “Harapannya para relawan ini terus semangat untuk berkarya melalui KOMPENAS yang menjadi wadah positif untuk berkontribusi memberikan dedikasi kepada negeri serta dapat menjalankan program-program pendidikan di masa yang akan datang”. Kata Kusmiati Agustina selaku Ketua Umum KOMPENAS Garut ((17/02/2019).

Wednesday, December 12, 2018

KAMMI GARUT DORONG DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT BUAT ATURAN JAM BELAJAR MASYARAKAT


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut  dalam agenda silaturahmi bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut mendorong Dinas Pendidikan untuk membuat Peraturan Daerah tentang Jam Belajar Masyarakat (JBM) pada Kamis, 11/12/18.

Ketua Umum KAMMI Garut, Riana Abdul Azis menyampaikan “Pemberlakukan Jam Belajar Masyarakat tersebut dimaksudkan untuk orang tua yang memiliki anak usia pelajar. Selama ini mereka hanya mengandalkan jam belajar siswa di sekolah saja. Aturan yang ada belum berdampak baik bagi pelajar - pelajar secara menyeluruh di  Kab Garut”.

Padahal di kota lain sudah ada Perda yang mengatur bahwa “Orangtua berkewajiban untuk mendidik anaknya sesuai kemampuan dan minatnya serta menetapkan waktu belajar setiap hari di rumah bagi anaknya dari pukul 19.00 sampai dengan 21.00 atau dari pukul 15.00 s.d. 17.30 yang dibina oleh ustad atau tokoh agama yang ada di daerah masing masing atau di pesantren seperti sekolah agama yang menerapkan tentang Ilmu agama islam.

Contohnya, di Jakarta sudah ada Perda yang mengatur bahwa jam 19.00 sampai 21.00 itu harus mematikan televisi dan belajar. Di Kabupaten Malinau sudah membuat Perda  Nomor 14 Tahun 2017 tentang Jam Belajar di Lingkungan Masyrakat.  Juga di daerah Jogja sudah di terapkan Jam Belajar Masyarakat berdasarkan peraturan walikotanya.

Sebelumnya Jam Belajar Masyarakat ini telah diterapkan di kota Yogyakarta  berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 53 tahun 2014. Program tersebut mendapatkan respon yang baik di mata masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Menurut Riana, Jam Belajar Masyarakat ini bisa menjadi gerakan dan terobosan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan nyamanDengan menetapan waktu jam belajar masyarakat minimal 2 jam sehari saja, diharapakan dapat mendukung kelangsungan belajar bagi anak-anak. Program ini tentu dapat menjadi solusi untuk mencerdaskan masyarakat Garut.

Bentuk partisipasinya bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana yakni mematikan tv dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu kegiatan belajar. Dari kegiatan positif ini tentu sangat membantu anak-anak belajar lebih efektif.

Maka KAMMI Garut mendorong pemerintah untuk mengadopsi Program Jam Belajar Masyarakat tersebut dengan harapan dapat menjadi gerakan untuk menyadarkan masyarakat Garut dalam menumbuhkan kesadaran kepada para orangtua agar bersama-sama peduli terhadap pendidikan.

Thursday, April 26, 2018

KOMPENAS GARUT RAYAKAN MILAD KE – 4 DENGAN MENGADAKAN SEMINAR TIPS KULIAH KE LUAR NEGERI




Dalam rangka Milad ke – 4 KOMPENAS (Komunitas Pendidikan Nasional) Garut mengadakan Seminar Tips Kuliah Ke Luar Negeri di Gedung MUI Kab. Garut, Minggu (22/04/2018).
Seminar yang bertema “Dedikasi KOMPENAS sebagai Motor Penggerak Pendidikan yang Produktif dan Kreatif” ini diisi oleh narasumber yang berasal dari lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo – Mesir jurusan Ushuluddin/ Tafsir dan Ilmu Tafsir yaitu Alya Nur Farida, Lc.
Beliau diundang panitia untuk berbagi tips bagaimana mendapatkan beasiswa agar dapat melanjutkan kuliah ke luar negeri serta berbagi pengalaman selama kuliah di sana. Tidak hanya itu wanita  asli Garut ini juga membeberkan kisah-kisah dan  motivasi menarik agar peserta dapat memanfaatkan program-program beasiswa yang disedikan pemerintah.
Seminar tersebut berlangsung menarik dan diikuti oleh puluhan peserta yang datang dari berbagai kalangan baik pelajar, mahasiswa, maupun umum. Tampak seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut sangat antusias karena di awal acara, panitia memberikan kejutan-kejutan dengan sentuhan drama dan yang ada joke nya (candaan), sehingga para peserta merasa terhibur. kata Sandy Febrian ST Wijaya Selaku Ketua Panitia.
Kami berharap melalui seminar ini banyak pelajar-pelajar dan mahasiswa, khususnya yang berada di ruang lingkup Garut dapat termotivasi untuk maju dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui program beasiswa. Paparnya.   
Ketua KOMPENAS Garut, Dian Eldo Nugraha, S.Pd. juga menambahkan bahwa harapan kompenas di tahun ke – 4 ini yaitu “Melesat, semangat, dan lebih dekat. Pertama melesat dapat diartikan bahwa KOMPENAS berencana membuka cabang baru di berbagai kota seluruh Indonesia dan target tahun ini yaitu Tasik, Bekasi, dan Jakarta. Kedua semangat, artinya relawan harus memiliki jiwa semangat agar program-programnya dapat dilaksanakan dengan lancar. Ketiga lebih dekat, artinya kita ingin lebih dekat dengan masyarakat, adik-adik pelajar di sekolah, maupun pemerintah”. 

Monday, January 22, 2018

HIMADIKMATIKA IPI GARUT GELAR OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT JAWA BARAT

HIMADIKMATIKA (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika) – IPI Garut dalam rangka melaksanakan program kerja tahunan mengadakan kegiatan DELTA S (Olimpiade, LCT, dan Seminar Matematika) Tingkat Jawa Barat di IPI Garut, Minggu, (14/1/2018).
Untuk tahun ini, panitia menggagas tema “Generasi ASIK (Aktif, Sportif, Inovatif, dan Kreatif) Matematika”. “Hal ini dimaksudkan agar para siswa tidak lagi berpandangan bahwa belajar matematika itu rumit, padahal dengan adanya olimpiade seperti ini justru lebih asik”. kata Rika Rosalina sebagai tim acara yang ditemui di sela-sela acara.
Rika juga menambahkan bahwa “tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menjalin silaturahmi antara mahasiswa dengan guru pembimbing dan siswa, meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri bagi siswa maupun tenaga pendidik, meningkatkan jiwa sportivitas pada diri siswa, serta dapat menjadi sarana promosi dan daya tarik matematika khususnya kepada siswa SMA sederajat di bidang pendidikan”.
Dalam rangkaiaan kegiatan DELTA S, panitia membagi dua sesi. Pertama, Olimpiade Matematika tingkat SMP dan SMA/Sederajat se-Jawa Barat dalam tahap penyisishan yang digelar di empat Regional diantaranya; IPI Garut, SMK PGRI Bungbulang, MAN 1 Tasikmalaya, dan SMK PGRI Cicalengka - Bandung pada Minggu, 14/1/2018. Sebanyak 98 panitia dikerahkan untuk membantu kegiatan tersebut. Mereka bekerjasama untuk mengkoordinir tiap wilayah yang dijadikan sebagai tempat lomba.
Sementara untuk LCT tingkat SD/Sederajat se-Kabupaten Garut dan Seminar Matematika yang diisi oleh dua narasumber yaitu oleh Bapak Muntaryo, S.Pd. yang merupakan instruktur Nasional Kurikulum 2013 dan ibu Dian Mardiani. M.PMat. Dosen IPI Garut. Sesi kedua ini dilakasanakan pada Minggu, 21/1/2019 di IPI Garut.
Di hari yang sama juga dilangsungkan Olimpiade Matematika babak semi final yang lolos dari tahap sebelumnya. Diawali dengan pembukaan dari Dinas Kab. Garut yang diwakili oleh Dr. Asep Saepuloh, M.Pd. Sementara dari kampus sendiri diwakili oleh Dr. H. Endang Dimyati, M.Pd Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan Ketua Prodi Pendidikan Matematika oleh Diar Veni Rahayu, M.Pd di Gedung G IPI Garut. Terlihat semua peserta maupun yang terlibat dalam acara tersebut sangat antusias karena disambut oleh iring-iringan upacara adat yang dipandu oleh Teater SADDO IPI Garut dan dimeriahkan oleh PAMMUS IPI Garut.
“Alhamdulillah kegiatan ini diikuti oleh 428 peserta yang tergabung dalam acara DELTA S Matematika. Harapan saya semoga dengan adanya acara ini dapat bermanfaat kepada semua pihak yang terlibat dan khususnya semua panitia yang yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk tetap berproses memberikan prestasi terbaik”. Kata Andi Lesmana sebagai ketua HIMADIKMATIKA IPI Garut.
Andi juga menyampaikan “Alhamdulillah acara kemarin sangat memberikan kesan baik khususnya bagi saya sebagai ketua merasa bangga saat melihat mereka (panitia) yang mampu berproses dan bekerjasama dengan baik karena sukses tidaknya acara ini tergantung pada mereka. Selain itu yang membuat saya bangga adalah semua kawan dari luar Garut khususnya HIMAPTIKA UNSIL dan UNIGAL turut hadir dan mendukung kegiatan ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua media partenership dan semua pihak sponsorhip serta organisasi pendukung yang telah ikut andil dalam mensukseskan kegiatan DELTA S tahun 2018 ini’.

Sunday, December 24, 2017

7 TIPS MENGISI LIBURAN SEKOLAH YANG HARUS KAMU COBA


Bagi sebagian pelajar liburan sekolah merupakan hari yang ditunggu, karena mereka dapat beristirahat sejenak dari rutinitas belajar yang padat. Namun bagi sebagian pelajar ada juga yang merasa bingung. Alasannya karena mereka tidak memiliki aktivitas di luar sekolah. Nah, bagi kamu yang masih bingung, jangan hawatir berikut ini saya akan menawarkan 7 tips untuk mengisi waktu liburan sekolah agar harimu lebih menyenangkan dan produktif.
1. Membantu orang tua
Jika selama aktivias di sekolah kamu belum sempat membantu orang tua. Inilah saat yang tepat untuk membantunya. Mungkin mereka sangat membutuhkanmu dan sangat bahagia jika anaknya dapat meringankan sedikit beban dari pekerjaannya. Terlepas jika semua pekerjaan tersebut untuk membiayai kamu sekolah. Tentu kamu memiliki kewajiban untuk membantunya.
2. Belajar
Belajar adalah salah satu cara paling efektif untuk mengisi waktu liburanmu. Apalagi jika kamu merasa belum puas belajar di sekolah dengan waktu yang terbatas. Saat ini Kamu dapat mencari referensi dari berbagai sumber dengan waktu yang lebih leluasa. Bisa juga mengajak teman-teman yang lain untuk berdiskusi bareng apabila kamu membutuhkan mereka.
Sebenarnya belajar di sini tidak hanya belajar mata pelajaran yang ada di sekolahmu saja, tapi kamu bisa belajar banyak hal, termasuk belajar ilmu agama, matematika, Bahasa inggris, ilmu kehidupan, ilmu hikmah dan banyak bidang lain yang dapat kamu pelajari selama ada kemauan dan niat untuk belajar. 
Banyak juga komunitas-komunitas atau lembaga yang menawarkan program belajar selama liburan sekolah baik berupa privat Bahasa inggris, matematika, program tahfidz Quran, kursus menjahit, seminar pendidikan, pengajian mingguan, dan yang lainnya.
3. Olahraga
Jika kamu memiliki hobi olahraga, maka akan lebih bermanfaat jika liburan sekolah di isi dengan kegiatan yang satu ini. Tentu akan membantu kesehatan tubuhmu serta dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Barangkali kamu menyukai berbagai bidang olahraga, dan kamu perlu memilih yang kamu sukai agar lebih fokus dan dapat mengembangkan bakat oalahragamu. 
4. Membuka usaha
Meskipun kamu seorang pelajar jika memiliki bakat di bidang ini tentu akan lebih bermanfaat dan dapat menambah uang saku untuk keperluanmu. Terlebih jika selama ini kamu sudah terjun berjualan, maka liburan sekolah merupakan kesempatan yang tepat untuk menggali bidang ini lebih serius lagi.
Bagi kamu yang ingin mencoba terjun ke dunia usaha, bisa segera mencari dari sekarang kira-kira produk atau barang apa yang dapat dijual di masyarakat sekitar. Tentu kamu harus memikirkan pula apa yang dibutuhkan oleh mereka sehingga produk yang dijual tepat sasaran.
Adapun produk yang biasanya dijual oleh kalangan pelajar dan dibutuhkan oleh masyarakat dengan modal sedikit seperti; jualan pulsa, jualan makanan ringan, jualan pakaian, bisnis online, acesoris, dan jualan hasil kretivitas sendiri. Jika kamu berminat dan ingin mencoba untuk berjualan, tentu kamu harus menentukan produk atau barang yang akan dijual. Tidak hanya itu kamu juga perlu memikirkan strategi pemasaran yang tepat agar mendapatkan untung lebih banyak.
5. Liburan
Liburan sekolah merupakan hal yang paling dinanti oleh semua orang karena secara sadar manusia butuh refresing untuk memulihkan pikiran dari kepenatan dan rutinitas sehari-hari yang begitu padat seakan tidak ada habis-habisnya. Barangkali di sekolah kita disibukan dengan aktivitas belajar serta tugas-tugas yang dapat menguras tenaga dan pikiran. Nah, saat ini kamu dapat memanfaatkan waktu untuk memilih tempat liburan yang disukai. Namun jangan terlena, kita juga harus bisa menjaga diri dan keselamatan agar bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
6. Bersilaturahmi dengan banyak orang
Kegiatan yang dapat bermanfaat serta mendatangkan kebaikan yaitu dengan banyak bersilaturahmi dengan banyak orang. Selama sekolah mungkin kamu jarang bertemu dengan keluarga, tetangga, teman dan orang-orang yang ada di sekelilingmu. Maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk menemuai mereka. Barangkali ada banyak hal yang kamu dapatkan dari mereka seperti menambah keakraban, mempererat kekeluargaan, persahabatan, bisa diskusi, shering atau bahkan dapat membuka pikiran-pikiran positif untuk menambah wawasan serta melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.
7. Berkebun
Jika orang tuamu memiliki lahan perkebunan yang luas, kamu dapat membantu mereka untuk mengelola perkebunan yang hasilnya bisa bermanfaat untuk masa depanmu dan keluarga. Apalagi saat ini banyak orang yang telah membuktikan berhasil dari berkebun. Jika kamu memiliki hobi bercocok tanam, maka kamu dapat melakukannya dari sekarang tanpa harus menundanya lagi. Tentu ada banyak jenis tanaman yang bisa ditanam seperti sayuran, palawija, kayu dan jenis tanaman lain yang dapat bermanfaat. Bayangkan jika tanaman-tanaman tersebut tumbuh subur dan sudah saatnya musim panen, tentu hal ini akan menambah penghasilanmu bukan?
Jika kamu tertarik dengan tawaran-tawaran di atas maka kamu dapat melakukannya dari sekarang. Selama masih ada kesempatan untuk berbuat. Jangan biarkan waktumu berlalu tanpa ada makna di dalamnya. Manfaatkan waktu liburmu supaya lebih produktif.

Tuesday, August 22, 2017

Terapkan Teknologi Berpendidikan di Garut

           Oleh: Gina Rahayu Meilani
Sumber: https://erinpaynter.files.wordpress.com/2011/03/dell-ecosystem1.jpg

            Saat ini kita hidup di zaman yang serba cepat, serba praktis dan serba dinamis sehingga setiap perubahan perlu kita ikuti arusnya agar tidak tertinggal. Salah satu contohnya adalah berkembangnya teknologi. Teknologi yang semakin hari semakin berkembang merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi ini merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Perkembangan teknologi ini tentunya akan berdampak pada semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Mau tidak mau kita harus dapat menerima dampak positif maupun negatif dari perkembangan teknologi. Teknologi memegang peran penting dalam dunia pendidikan dengan terintegrasi pada sistem pendidikan mulai dari administrasi sampai pada proses pembelajaran yang seakan tidak dapat lepas dari adanya teknologi.
            Pada dasarnya teknologi memiliki peran untuk menyampaikan berbagai materi dan pengetahuan (Abdul Haris, 2015). Namun tujuan pendidikan bukan hanya untuk menyampaikan materi pembelajaran saja tetapi pendidikan juga bertanggung jawab untuk membentuk karakter serta pribadi peserta didiknya. Lalu apakah dengan memanfaatkan teknologi dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan?
Dengan adanya kemajuan teknologi ini telah mengubah cara pandang masyarakat dimana saat ini dengan adanya teknologi maka segala aktifitas yang ada pada sistem pendidikan sudah dirasa praktis. Tetapi dengan cara pandang seperti itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam pemanfaatan teknologi ini. Saat ini sedang diterapkan teknologi pendidikan sebagai sebuah cara untuk mencari solusi masalah dalam pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang terapan yang relatif baru pada awalnya timbul dengan memadukan teori dan konsep dari berbagai disiplin ilmu ke dalam suatu usaha terpadu untuk memecahkan masalah yang tidak terpecahkan dengan pendekatan yang telah ada sebelumnya (Salamah, 2009). Garut merupakan salah satu kota yang menerapkan teknologi pendidikan, dibuktikan dengan penggunaan media pembelajaran menggunakan teknologi seperti yang sudah dilakukan oleh SMA dan SMP yang ada di Garut.
Posisi teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah strategis, tergantung bagaimana kita dapat memanfaatan teknologi tersebut. Teknologi seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan terutama untuk pendidikan di kota Garut? Teknologi tersebut merupakan teknologi berpendidikan. Seperti apakah teknologi berpendidikan itu? Saat ini pendidikan mengadopsi teknologi yang sudah ada, apakah teknologi tersebut sesuai untuk digunakan dalam pendidikan? Kebanyakan saat ini teknologi digunakan sebagai alat komunikasi di media sosial, berapa persentase teknologi saat ini yang dapat digunakan untuk pendidikan? Teknologi yang berkembang saat ini sangatlah banyak, dalam internet semua informasi dapat diperoleh. Dampaknya kebanyakan dampak negatif dilihat dari penggunaan internet untuk kepentingan non pendidikan. Waktu yang dihabiskan oleh anak-anak bukan untuk belajar tetapi untuk berselancar di dunia maya.
Teknologi berpendidikan yang saya maksud di sini adalah teknologi yang kita buat sendiri dengan berpegang pada asas pendidikan agar pemanfaatannya dapat digunakan sepenuhnya dalam ranah pendidikan. Contohnya membuat media pembelajaran interaktif seperti game, simulasi, tutorial yang dikemas secara menarik tetapi tetap memiliki unsur pendidikan. Sehingga anak-anak dapat bermain dan belajar dengan menggunakan teknologi. Dalam membangun teknologi berpendidikan tersebut diperlukan langkah-langkah mulai dari analisis, pengembangan, testing dan implementasi sesuai dengan aturan rekayasa perangkat lunak. (Penulis adalah Mahasiswa STKIP Garut dan Relawan KOMPEGA)