Oleh : Acep Mulyana
Usaha mandiri merupakan
solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam mengentaskan masalah pengangguran.
Dengan adanya upaya tersebut, pemerintah akan terbantu menyelesaikan program
kerjanya demi mewujudkan masyarakat yang mandiri dan mampu membangun
kesejahtraan bangsa. Namun upaya ini tidak mudah dijalankan begitu saja, sebab
dibutuhkan perencanaan yang matang dan tersistem antara pemerintah dan
masyarakat.
Masyarakat dituntut
untuk berpikir lebih jauh dan mampu bersaing dengan dunia luar agar eksistensi
bangsa menjadi pusat perhatian publik yang dapat meningkatkan prestasi di
berbagai bidang. Ada sebuah paradigma yang harus diubah oleh masyarakat
Indonesia, terutama masyarakat daerah yang tadinya dalam memenuhi kebutuhan
hidup hanya terpokus sebagai pencari kerja menjadi penyedia lapangan kerja.
Artinya masyarakat sudah seharusnya menganalisis kebutuhan yang diperlukan pada
zaman medern ini seperti kebutuhan akan ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Jika kita menganalisis kebutuhan
masyarakat ke depan, maka akan jauh lebih besar ketimbang kemampuan yang
dimilikinya. Sebab persaingan hari ini membuktikan ada beberapa orang yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti; pendidikan, skill, pengetahuan,
ekonomi, serta kurangnya memahi potensi diri yang dimiliki. Setidaknya ada
solusi yang dapat membantu untuk mengentaskan masalah tersebut yaitu dengan
membangun usaha mandiri.
Usaha mandiri akan
memberikan kontribusi nyata bagi kesejahtraan bangsa indonesia jika dikelola
dengan baik. Kemauan untuk menciptakan lapangan kerja merupakan ide yang mulya
karena dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup serta membuka
lapangan pekerjaan baru. Adapun pengelolaan mengenai hal tersebut harus
benar-benar diperhatikan oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Jangan
sampai kesempatan ini disia-siakan karena sudah banyak bukti di negara-negara
tetangga yang menerapkan sistem seperti ini sehingga akan berdampak baik bagi
kemajuan negara itu sendiri.
Usaha mandiri yang saya
maksudkan di sini adalah usaha yang lahir dari ide-ide masyarakat yang
membutuhkan beberapa faktor penunjang seperti; sumber daya manusia yang
relevan, sarana dan prasarana, permodalan, manajemen serta pemasaran yang sudah
terarah. Adapun tindak lanjut dari ide tersebut sehingga menjadi peluang usaha maka
ada beberapa langkah yang harus diperhatikan sebagai analisis di lapangan
yaitu;
pertama,
menguji kelayakan ide menjadi sebuah peluang, hal ini dimaksudkan supaya kita
dapat menyaring dan mendapatkan gambaran bagaimana proses berjalannya usaha ke
depan, sebab faktanya tidak semua ide dapat direalisasikan menjadi suatu usaha
yang nyata, maka perlu adanya pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan
mulai dari sejauhmana potensi dari gagasan tersebut akan berkembang baik
dilihat dari potensi pasar, potensi produk atau jasa yang ditawarkan serta
bagaimana sumber dana yang dimiliki oleh pendiri usaha.
Kedua,
memilih
usaha yang cocok; dalam memilih usaha, kita harus menentukan terlebih dahulu jenis
usaha yang cocok dan sesuai dengan keinginan sendiri agar tidak salah langkah
di kemudian hari. Sebelumnya kita harus menganalisis persyaratan yang
diperlukan sudah sejauhmana mengenal keterkaitan masyarakat terhadap bidang
usaha yang akan dipilih, mengukur kecocokan atau ketidakcocokan dengan jenis
usaha yang akan ditekuni. Sebaiknya ada beberpa hal yang harus dikenali
dalam memilih usaha yag cocok yaitu;
1. Mengenali karakter usaha yang akan
dijalankan, dalam merencanakan usaha sebaiknya harus
disesuaikan dengan selera dan keinginan kita. Jika kita dan usaha itu sejalan
maka usaha itu akan berjalan dengan lancar tetapi sebaliknya jika usaha itu tidak
sesuai dengan keinginan maka akan terjadi sebuah kemunduran. Maka dalam dunia
bisnis kita harus mengenal karakter usaha yang akan ditekuni. Tujuannya untuk
melihat apakah karakter usaha tersebut ada kecocokan dengan karakter diri kita
atau tidak. Di sini saya akan mengemukakan dua karakter yang harus diketahui
oleh pemilik usaha. Pertama, continuous
(memiliki jangka panjang untuk berkembang), misal bentuknya seperti usaha
warung makanan atau toko serba ada. Kedua, temporer
(dilakukkan per proyek) misalnya bentuk usaha kafe, jasa sewa peralatan
pengantin dan masih banyak lagi.
2. Mengenali keuntungan usaha yang
akan dikelola, dalam merencanakan usaha tentu kita
harus dapat menganalisis serta memprediksi keuntungan yang akan diperoleh sebagai
tolak ukur usaha ke depan agar tidak menjadi usaha yang gagal. Dengan
mengetahui hal ini tentu kita akan mempersiapkan dengan pola-pola yang telah
direncanakan. Ada beberapa hal yang harus diprediksi mengenai analisis
keuntungan yaitu seorang pengusaha harus memiliki target-target baik itu jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
3. Menyukai bidang yang telah dipilih,
setelah
kita mengetahui karakter usaha dan kepribadian diri, maka langkah selanjutnya
mengakui kejujuran pada diri sendiri; apakah kita menyukai usaha yang telah
dipilih? kita akan gigih, tekun giat, dan pantang menyerah dalam menjalankan
usaha.
4. Meyakini kemampuan diri untuk
melakukan usaha mandiri, tidak
mudah memutuskan keinginan untuk menjalankan usaha sendiri. Agar kita dan usaha
yang dipilih sejalan dengan “hati nurani”, jujurlah pada diri sendiri, jawablah
apakah kita; Mampu menjalankan usaha sendiri? Mampu menyediakan modal usaha? Mampu
membagi waktu antara bisinis dan keluarga? Mampu mengatasi resiko dan rintangan
yang sewaktu-waktu menghampiri usaha anda?
Kunci keberhasilan ada
pada kejujuran diri sendiri. Jika kita dapat menjawab semua pertanyaan di atas
dengan kata “mampu dan sanggup” berarti tidak ada masalah, kita sudah
mempersiapkan semuanya, mulai dari kemampuan kecakapan diri hingga mengatasi
masalah yang datang dari luar diri.
Ketiga
mengukur pasar. Setelah berhasil menguji kelayakan ide usaha atau produk
tersebut, kita juga harus mengukur kembali pasar konsumen yang ada. Ada
beberapa hal yang harus kita kenali diantaranya;
-
Apakah produk/ jasa yang ditawarkan memiliki
peluang usaha?
-
Bagaimana pertumbuhan pasar (menyangkut
prospek jangka pendek dan jangka panjang)
-
Apakah usaha yang akan dilakukan itu
memiliki peluang perluasan usaha?
-
Apakah usaha yang akan ditawarkan itu
berpotensi?
Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, kita dapat menguji kembali hal-hal yang berkaitan dengan
keinginan sendiri dalam menjalankan bisnis. Sebab, sebuah kesuksesan bisnis
dapat diraih apabila mampu menguji dirinya sendiri. Dalam kegiatan wirausaha,
inilah ajang bagi para pengusaha untuk menguji kemampuannya dalam menciptakan
kreativitas produk barang atau jasa.
Keempat
mengenali
pesaing/kompetitor. Salah satu untuk
meningkatkan produktifitas bisnis adalah dengan mengenali pesaing atau
kompetitor. Hal ini dimaksudkan supaya produk dan jasa yang ditawarkan memiliki
minat pasar yang mampu bersaing di antara kompetitor yang lain. Kehadiran
pesaing justru akan menjadi bahan pelajaran bagi keberhasilan usaha yang akan
dijalankan, karena kita akan melihat, menganalisis dan meniru bagaimana pesaing
kita dapat bertahan dan sukses menjalankan bisnisnya. Dengan demikian kita akan
senantiasa menjaga, mengelola dan meningkatkam produk dan jasa yang ditawarkan
dengan sebaik-baiknya. Jika pesaing kita memiliki produk yang sama, tidak perlu
heran karena kita dapat melakukan berbagai kreatifitas lain supaya menarik
minat konsumen yaitu dengan melakukan sedikit perubahan baik dari kemasan maupun
dari penampilannya. Dengan begitu para konsumen akan memiliki nilai lebih
terhadap barang dan jasa yang ditawarkan.
Jadi, sebenarnya banyak
sekali peluang bisnis yang dapat membantu kita untuk mengurangi masalah pengangguran. Namun ada
beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita akan terjun ke dunia usaha,
seperti yang telah dijelaskan di atas. Kita
perlu mempersiapkan diri sebagai bekal dilapangan baik mental, fisik,
permodalan serta SDM yang relevan sehingga akan membantu memperlancar jalannya
usaha. Harapan ini mudah-mudahan dapat terwujud dengan baik asal mau dan mampu
melakukan perbaikan-perbaikan secara konsisten dari seluruh elemen masyarakat
untuk satu kepentingan bersama. Mari kita lebih cerdik melihat peluang yang
ada, selagi masih memiliki kesempatan untuk berfikir, bertindak dan berkarya
melakukan apa yang kita bisa tidak ada kata terlambat untuk terus mencoba. Jangan takut untuk gagal
karena sejatinya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.